Tersembunyi di Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Padang Lelogama menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta alam. Berjarak sekitar 76 kilometer (km) dari Oelamasi, ibu kota Kabupaten Kupang, perjalanan menuju lokasi ini bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan pengalaman yang mengesankan.
Dalam waktu sekitar 1-2 jam menggunakan kendaraan roda dua atau empat, wisatawan dapat mencapai destinasi ini. Infrastruktur jalan yang terus diperbarui memberikan akses yang lebih mudah, sekaligus menawarkan perjalanan yang menyenangkan. Setibanya di Padang Lelogama, pengunjung akan disuguhi hamparan hijau luas yang menenangkan dan memberikan ketenangan jiwa.
Padang Lelogama bukan hanya menyajikan pemandangan indah, tetapi juga memiliki nilai budaya yang kental. Keberadaan hewan ternak seperti sapi dan kuda, serta hasil pertanian seperti padi dan jagung, mencerminkan kekayaan tradisional masyarakat Amfoang.
Terletak di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl), destinasi ini semakin populer di kalangan wisatawan, baik dari dalam maupun luar daerah. Meskipun sebagian jalan telah beraspal, beberapa titik masih memerlukan kehati-hatian karena kondisi jalan yang belum sepenuhnya mulus.
Lelogama pernah menjadi nominasi dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia pada 2021. Dari sini, pengunjung dapat menikmati panorama Pulau Timor secara luas. Lanskap perbukitan yang membentang di kaki Gunung Timau memberikan kesan seperti berada di negeri dongeng, mengingatkan pada lanskap “Bukit Teletubbies” yang ikonik.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi. Suhu bisa berubah dengan cepat, sehingga disarankan membawa syal atau jaket untuk menjaga kenyamanan. Pada musim kemarau, angin bertiup cukup kencang, sementara di waktu tertentu kabut dapat turun mendadak dan menghalangi pandangan.
Daya tarik utama Lelogama meliputi pemandangan bukit di kawasan Gunung Timau, formasi bebatuan unik Batu Basusun, serta langit malam yang dipenuhi bintang. Berada di puncak bukit, angin sejuk yang bertiup sepanjang hari memberikan sensasi menenangkan, membuat wisatawan betah berlama-lama menikmati keindahan alam.
Selain menikmati panorama alam, wisatawan juga dapat berswafoto dengan latar belakang savana yang luas, atau mengamati ternak sapi dan kuda yang dibiarkan bebas berkeliaran. Penduduk setempat menyebut kawasan ini sebagai “Padang Savana Humon” atau “Bukit Teletubbies.” Saat musim hujan, padang rumput ini berubah menjadi hijau, memberikan pemandangan yang semakin memukau.
Pada akhir pekan, jumlah pengunjung meningkat tajam. Ribuan kendaraan berjejer panjang dari kawasan Hutan Ampupu hingga mendekati perbatasan dengan Kecamatan Amfoang Tengah. Dari puncak bukit, wisatawan dapat melihat jalanan berkelok yang menghubungkan lembah dan bukit, serta Gunung Timau yang kadang tertutup awan, menambah kesan magis pada tempat ini.
Bagi yang ingin mengunjungi Padang Lelogama, disarankan membawa perlengkapan yang cukup, terutama jaket atau pakaian hangat. Hembusan angin yang sejuk bisa berubah menjadi dingin seiring waktu, terutama saat berada di puncak bukit. Dengan segala pesonanya, Lelogama menjadi salah satu destinasi wajib bagi pecinta alam dan petualangan.