Aksi balap liar atau trek-trekan di Jalan Ngurah Rai, Kabupaten Jembrana, Bali, memakan korban. Lima pengendara motor terkapar di jalan. Mereka mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke sejumlah rumah sakit setelah terlibat kecelakaan pada Sabtu (20/12/2025).
Kasat Lantas Polres Jembrana Iptu Aldri Setiawan membeberkan kecelakaan terjadi saat mereka tengah balapan. Saat ini, para korban masih dirawat intensif.
“Penyebab sementara dari kejadian ini adalah adanya aktivitas balap liar di Jalan Ngurah Rai. Saat ini kami masih melakukan pendalaman berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP),” ungkap Aldri saat dikonfirmasi Minggu (21/12/2025).
Aldri memerinci, para korban dievakuasi ke tiga rumah sakit berbeda. Tiga orang dirawat di RSU BaliMed, dua orang di RSU Negara, dan satu orang lainnya di RSU Kertayasa. Terpencarnya lokasi perawatan korban membuat polisi terkendala dalam proses pendataan awal.
“Karena para korban dievakuasi ke rumah sakit yang berbeda, proses pendataan dan pengumpulan keterangan masih dilakukan,” jelas Aldri.
Polisi mengungkapkan adanya upaya dari rekan-rekan pelaku untuk menutupi kejadian tersebut. Berdasarkan laporan di lapangan, beberapa kendaraan yang terlibat kecelakaan sempat dibawa kabur dari lokasi sebelum polisi tiba.
“Untuk yang terlibat masih didatakan, mengingat teman-teman mereka kemarin sempat menyembunyikan dan membawa pergi kendaraan yang terlibat dari TKP,” kata Aldri.
Meski begitu, polisi tidak kehilangan akal. Pihak kepolisian telah mengantongi bukti kuat berupa rekaman video dari satuan intelijen yang merekam info-info aksi balap liar sebelum kecelakaan itu terjadi. Hingga Minggu siang, penyidik belum bisa menggali keterangan dari para pelaku.
“Kami belum memintai keterangan dari para pihak yang terlibat karena mereka masih menjalani perawatan medis,” imbuh Aldri.
Menyikapi kejadian ini, Aldri memberikan peringatan keras kepada para pelajar dan generasi muda di Jembrana. Mengingat saat ini memasuki masa libur panjang, pihaknya meminta orang tua untuk lebih ketat mengawasi anak-anak mereka.
“Manfaatkan libur panjang dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti berwisata bersama keluarga atau aktivitas positif lainnya. Hindari kegiatan yang tidak produktif dan berisiko, karena dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain,” tegas Aldri.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
