Kapal Wisata Diminta Waspada Cuaca Buruk di TN Komodo hingga 5 Juli

Posted on

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo mengingatkan kapal-kapal wisata yang berlayar ke Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk waspada cuaca buruk hingga 5 Juli mendatang.

Ada potensi gelombang tinggi dan angin kencang selama periode tersebut menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Peringatan KSOP itu tertuang dalam Notice to Mariners (NtM) atau pemberitahuan kepada nakhoda kapal pada hari ini, Minggu (29/6/2025). NtM ini dikeluarkan beberapa jam setelah salah satu kapal wisata tenggelam diterjang gelombang dan angin kencang di perairan Taman Nasional Komodo, Minggu siang.

“Diberitahukan kepada kapal-kapal yang berlayar di perairan Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo memperhatikan prakiraan cuaca dan peringatan dini BMKG mulai 29 Juni- 5 Juli 2025,” kata Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto, Minggu (29/6/2025) malam.

“Agar menghindari perairan selatan Pulau Padar, Pulau Rinca, dan Pulau Komodo karena prakiraan gelombang tinggi dan angin kuat,” lanjut dia.

Stephanus minta nakhoda agar memastikan kelaiklautan kapal, dan berlindung jika cuaca buruk. Nakhoda juga diminta untuk memberi tahu kapal lain jika mengetahui adanya bahaya cuaca buruk.

“Koordinasi dengan Syahbandar dan Basarnas jika mengetahui cuaca semakin memburuk,” ujar Stephanus.

“Syahbandar akan mengeluarkan pemberitahuan penundaan keberangkatan kapal jika cuaca semakin memburuk,” tandas dia.

Sebelumnya, kapal pinisi Bahari Angin Mamiri tenggelam di perairan antara Pulau Mawan dan Tanjung Lokima, Taman Nasional Komodo, Minggu siang. Kapal wisata itu diterjang angin kencang dan arus kuat

Kapal wisata itu total mengangkut 12 penumpang dan lima kru. Penumpang itu terdiri atas delapan wisatawan asal China dan Spanyol serta empat pemandu wisata dan siswa magang. Mereka berhasil dievakuasi dengan selamat ke Labuan Bajo.