Kalpataru Lestari Terkendala, 200 Aktivis Lingkungan Tak Terlacak baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Kementerian Lingkungan Hidup (LH) mengakui mengalami kesulitan dalam mencari penggiat lingkungan di seluruh Indonesia selama 45 tahun terakhir untuk dimasukkan ke dalam nominasi Kalpataru Lestari.

Dari hasil penelusuran, ditemukan sebanyak 428 penggiat lingkungan yang akan dinilai konsistensinya dalam merawat dan melestarikan lingkungan sejak 1980 hingga 2025.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Sekretaris Utama Kementerian LH dan BPLH, Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan sejumlah kendala muncul dalam proses pencarian tersebut. Beberapa penggiat diketahui sudah meninggal dunia, ada yang tidak lagi melanjutkan kegiatannya, hingga keberadaannya yang tidak diketahui.

“Ternyata setelah ditelusuri ada yang sudah meninggal, ada yang memang tidak meneruskan atau informasinya juga kami tidak dapat beliaunya di mana,” ujar Rosa di Kuta, Badung, Rabu (4/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa sekitar 200 penggiat lingkungan tidak bisa lagi dihubungi alias lost contact. Karena itu, pihaknya meminta bantuan Dinas Lingkungan Hidup di daerah untuk melakukan pelacakan lebih lanjut.

“Kurang lebih 200-an yang lost contact,” sambungnya.

Selain itu, sejumlah penggiat lingkungan yang berhasil dilacak pun menghadapi kendala seperti usia lanjut, kondisi kesehatan yang memburuk, dan sebagainya.

Rosa menambahkan, penerima Kalpataru Lestari harus merupakan individu yang konsisten melakukan kegiatan pelestarian lingkungan selama minimal lima tahun. Tak hanya itu, kegiatan tersebut juga harus bisa direplikasi di tempat lain.

“Jadi memang salah satu kriteria penerima Kalpataru Lestari kita harus diyakini dulu dia kerja apa, kemudian dia mampu mengembangkan seberapa jauh, kemudian networking-nya bagaimana,” beber Rosa.

“Kemudian bisa sampai mereplikasinya sampai di mana saja,” lanjutnya.

Rosa mengungkapkan Kementerian LH sedang menggodok pembaruan Peraturan Menteri terkait Kalpataru. Pembaruan ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan situasi dan tantangan lingkungan masa kini.

“Memang itu sedang yang dikembangkan transformasi Kalpataru, mungkin tantangannya tidak sama dengan yang dulu. Kalau dulu industri belum banyak, eksploitasi belum sebanyak sekarang,” ungkap dia.

Kriteria Penerima Kalpataru Lestari