Jalan Ambles Ganggu Ekonomi-Pariwisata hingga Sindikat Pencuri Data Pribadi

Posted on

Sejumlah peristiwa di Bali menjadi sorotan pembaca infoBali pekan ini, Senin (7/7/2025) hingga Minggu (13/7/2025). Mulai dari jalan ambles di Tabanan, kecelakaan truk maut di Bangli, viralnya dugaan perselingkuhan ASN DPRD Buleleng, hingga terbongkarnya sindikat pencurian data pribadi di Denpasar. Berikut rangkumannya dalam rubrik Bali Sepekan.

Jalan nasional Denpasar-Gilimanuk ambles di dekat Pasar Bajera, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, pada Senin (7/7/2025). Peristiwa ini berdampak luas terhadap sektor ekonomi, lalu lintas, dan pariwisata.

Salah satu dampak dari amblesnya jalan itu adalah adanya pengalihan arus lalu lintas. Sejumlah sopir kendaraan besar harus merogoh kocek lebih dalam karena memutar melewati jalan Singaraja-Denpasar. Sebagian bahkan memilih menginap di jalanan Tabanan karena enggan memutar lewat jalur Singaraja-Denpasar.

Seperti yang dirasakan Alek (38), sopir angkutan barang dari Surabaya, Jawa Timur. Alek mengatakan pengeluaran untuk membeli solar bisa meningkat Rp 200 ribu dari biasanya.

“Biasanya kalau dari Gilimanuk lewat Tabanan paling nggak Rp 300 ribu. Kalau (lewat) di sini Rp 500 ribu habis ke Denpasar, belum lagi pas kondisi macet-macet gini,” kata Alek ditemui infoBali saat mendinginkan mesin truk di wilayah, Buleleng, Selasa (8/7/2025).

“Jadinya banyakan minus dari ongkos,” imbuhnya.

Dampak lain juga membuat bus antar kota antar provinsi (AKAP) mengurangi jam operasional. Hal itu disampaikan oleh Direktur PT Putra Sehati Transport, Made Adi Wiranata.

“Iya betul jadwal beroperasi bus jadi berkurang dari jadwal normal,” kata Adi dikonfirmasi infoBali, Kamis (10/7/2025).

Adi menuturkan biasanya bus Sehati mengoperasikan tujuh bus setiap harinya. Namun, setelah jalan ambles di Tabanan, kali ini hanya tiga bus saja yang beroperasi.

Pariwisata juga terdampak. Direktur Utama The Blooms Garden, Wayan Mustika, menyebut kunjungan wisatawan menurun hingga 20 persen. Banyak wisatawan membatalkan kunjungan karena akses terganggu.

“Kebanyakan kunjungannya di-cancel. Terutama wisatawan domestik yang menggunakan bus besar,” ujar Wayan Mustika, Kamis (10/7/2025).

Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) juga terjadi di Jalan Singaraja-Denpasar akibat dampak pengalihan arus. Sejumlah truk dilaporkan mengalami kecelakaan mulai dari tak kuat menanjak hingga tabrakan beruntun.

Kabar baiknya, perbaikan Jalan Denpasar-Gilimanuk yang ambles itu mulai dipercepat. Proses perbaikannya dipercepat dari tiga minggu menjadi dua minggu.

“Akan dipercepat. Mungkin, dua minggu selesai,” kata Gubernur Bali Wayan Koster sesuai menghadiri rapat kerja Gelar Agung Pasikian Maha Semaya Warga Pande Bali di Denpasar, Minggu (13/5/2025).

Koster mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan Kepala Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Bali Gunadi Antariksa. Dia meminta perbaikan jalan ambles dipercepat.

Kalaupun molor, Koster memastikan durasi perbaikan tidak sampai memakan waktu tiga pekan. Selain itu, dirinya meminta perbaikan jalan dilakukan dengan teliti dan menggunakan bahan baku aspal dengan kualitas yang lebih baik.

“Sudah dikerjakan. Yang pasti lebih cepat dari tiga minggu. Karena ini jalan nasional, pengerjaan (perbaikannya) diperketat supaya kualitasnya bagus,” kata Koster.

Sebuah truk bermuatan semen menabrak rumah dan sejumlah kendaraan di Banjar Bangklet, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli, sekitar pukul 08.30 Wita, Kamis (10/7/2025). Empat orang dilaporkan tewas akibat kecelakaan maut yang diduga
disebabkan rem blong.

Kapolsek Bangli Kompol I Dewa Made Suryatmaja mengatakan pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan evakuasi korban. “Masih evakuasi di TKP. Lagi satu korban tertimbun di dapur. Yang lain tiga orang sudah dibawa ke RSUD Bangli,” kata Surya.

Staf humas RSUD Bangli, Sang Kompyang Ari Sukma Wijaya, mengungkapkan total ada lima orang yang dilarikan ke RSUD Bangli.

“Ada empat korban meninggal dunia di tempat kejadian karena jenazah langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Bangli,” ujar Kompyang.

Keempat korban tewas yakni Ni Nengah Rania (71) asal Desa Palaktiying, I Wayan Garsana (35) asal Banjar Bunteh, I Nengah Resep (70) asal Banjar Bangklet, serta pengemudi truk yang belum diketahui identitasnya. Selain itu, terdapat korban luka bernama Ni Ketut B (41) asal Desa Palaktiying.

Kecelakaan maut ini melibatkan truk tronton bernomor polisi BK 8709 EM yang melaju dari Kintamani menuju Kota Bangli dan diduga mengalami rem blong. Truk awalnya menyerempet Suzuki APV yang dikemudikan I Nengah Tingkah (42), menabrak pengendara sepeda motor CBR Kadek Windu Segara Putra (23), dan menabrak Isuzu Elf putih milik I Nengah Manya (42) yang terparkir di pinggir jalan.

Truk kemudian menabrak pejalan kaki Ni Nengah Rania (71) di Banjar Palaktiying, Desa Landih, sekitar pukul 08.15 Wita. Truk terus melaju ke selatan dan kembali menabrak Daihatsu Feroza DK 1435 AAO yang dikemudikan I Wayan Garsana (35). Benturan membuat mesin mobil terlepas dan menghantam sisi kanan Toyota Avanza DK 1671 ST milik I Nengah Mertayasa (45) yang terparkir di garasi rumah. Truk akhirnya menabrak rumah milik I Wayan Merdana di Banjar Bangklet.

Dua aparatur sipil negara (ASN) yang disebut-sebut bekerja di DPRD Buleleng diduga terlibat perselingkuhan. Kedua ASN itu berinisial GA dan seorang wanita berinisia lWA.

Dugaan perselingkuhan ini mencuat setelah istri sah GA mengunggah video ke media sosial. Dalam video tersebut, GA dan WA terlihat bersama di dalam kamar kos. Sang istri juga membagikan bukti percakapan mesra keduanya.

Ketua DPRD Buleleng Ketut Ngurah Arya angkat bicara terkait kasus ini. Arya membenarkan masalah tersebut sudah dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buleleng.

“Mudah-mudahan ada titik temu sekaligus apa yang menjadi sanksi yang diberikan. Kami tidak akan mendahului keputusan pemerintah,” kata Arya, Kamis (10/7/2025).

Arya menyayangkan video dugaan perselingkuhan itu viral di media sosial. Ia menilai, penyebaran video justru ikut menyeret nama DPRD Buleleng yang memiliki 177 pegawai dan anggota.

“Saya bilang bahwa tindakannya itu salah karena itu kan urusan pribadinya dia, bukan untuk menyeret lembaga,” jelas Arya.

“Oleh karena itu saya minta kuasa hukumnya agar memberikan pemahaman tentang bagaimana UU ITE, karena kita juga bisa menuntut orang itu karena apapun yang dia inginkan tapi dia menyeret lembaga kita lembaga yang terhormat ini,” lanjutnya.

Arya berharap semua pihak bisa menyelesaikan masalah ini secara legal melalui jalur persidangan, bukan malah memviralkannya di media sosial. Ia juga meminta video tersebut ditarik kembali agar nama lembaga DPRD Buleleng tidak terus tercoreng.

“Ini semuanya jadinya kena. Hanya karena ulah dua oknum pegawai ini,” imbuhnya.

Polda Bali membongkar sindikat pencuri data pribadi. Ada enam anggota sindikat yang ditangkap. Mereka adalah empat laki-laki, Fernando (24), Constantin Prawarna (43), Ryan Hidayat (42), Nafis Zaki Billah (21), dan dua perempuan berinisial PF (30) dan SP (21). Dua perempuan itu bekerja sebagai admin.

“Mereka ini mengumpulkan data pribadi korban untuk dikirim ke Kamboja dan digunakan untuk judi online (oleh sindikat di Kamboja),” kata Dirressiber Polda Bali Kombes Ranefli Dian Candra saat konferensi pers di kantornya, Rabu (9/7/2025).

Ranefli mengatakan pengungkapan kasus itu berawal dari tiga orang korban yang melapor ke polisi. Tiga korban itu mengaku didatangi pihak bank karena ada dugaan transaksi ilegal di rekening mereka.

Laporan itu lalu diproses dan diselidiki polisi. Tak lama, ada informasi Constantin dan para komplotannya berada di Jalan Batas Dukuh Sari, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan.

“Hari Jumat tanggal 4 Juli 2025 kami buru tersangka CP (Constantin) ke rumahnya di alamat itu. Rumah itu dicurigai sebagai tempat berkumpulnya para pelaku,” kata Ranefli.

Ranefli mengatakan enam tersangka sempat diinterogasi saat ditangkap di rumah itu. Mereka mengakui melakukan kejahatan berburu data pribadi. Mereka lalu digiring ke Mapolda Bali untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tak hanya Constantin dan lima komplotannya yang ditangkap, polisi juga menyita puluhan ponsel, buku tabungan, dan kartu ATM dari rumah Constantin.

“Mereka mengakui bahwa mereka memang bertugas mencari orang yang mau membuka rekening yang selanjutnya dikirim ke Kamboja (untuk judi online),” ungkapnya.

Ranefli mengatakan kejahatan Constantin dan lima kawanannya sudah dilakukan sejak September 2024. Sejak saat itu, Constantin dan lima komplotannya sudah meraup bayaran ratusan juta rupiah dari ratusan rekening korban yang dikirim ke Kamboja.

“Mereka sudah mengambil keuntungan ratusan juta rupiah. Karena sudah ada ratusan rekening yang sudah dikirim (ke Kamboja),” katanya.

Ranefli mengatakan ada dua orang lagi yang kini masih buron. Yakni S dan AW.

AW, yang kini berada di Kamboja, adalah koordinator para tersangka selama beraksi di Bali. Sedangkan S, adalah kurir yang mengirim semua ponsel yang dikirim AW dari Kamboja, ke Constantin dan lima kawannya untuk beraksi mendapatkan data pribadi korban dari pembukaan rekening itu.

“Saudara S masih DPO (daftar pencarian orang/buron). Dia juga bertugas mengambil barang dari CP dan mengirim ke Kamboja,” katanya.

Polisi mengungkapkan sindikat pencuri data pribadi kerap menyasar warga berpenghasilan rendah untuk diambil data pribadinya melalui pembukaan rekening bank.

“Mereka, para korban yang bersedia membuka rekening, akan dipandu oleh para marketing (PF, Nafis, Ryan, dan Fernando) melalui m-banking masing-masing bank,” kata Ranefli.

Ranefli menambahkan, sindikat ini dibekali ponsel yang dikirim AW dari Kamboja untuk mempermudah proses pembukaan rekening baru secara daring. Lewat ponsel tersebut, semua data pribadi korban dikumpulkan mulai dari foto wajah, nama, alamat, tanggal lahir, hingga data lainnya. Satu ponsel bisa memuat maksimal empat data pribadi.

“Ponsel disiapkan (AW dari Kamboja). Berapa ponselnya, tergantung pesanan (kebutuhan jumlah data pribadi yang akan dipakai berjudi online di Kamboja),” kata Ranefli.

Data-data yang berhasil dikumpulkan kemudian digunakan untuk mendukung aktivitas judi online di Kamboja, mulai dari rekening penampungan uang hingga keperluan transaksi lainnya.

“Ada (rekening korban yang dipakai) jadi rekening penampungan (uang hasil judi). Ada yang (dipakai) pemain juga di sana (di Kamboja),” bebernya.

Atas kejahatan itu, Constantin dan lima komplotannya dijerat Pasal 65 ayat 1, Pasal 67 ayat 1 UU nomor 27 tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi. Mereka terancam lima tahun penjara.

Jalan Ambles di Tabanan Ganggu Ekonomi dan Pariwisata

Kecelakaan Maut Truk Semen di Bangli, 4 Orang Tewas

Viral ASN DPRD Buleleng Diduga Selingkuh

Terbongkarnya Sindikat Pencuri Data Pribadi di Bali

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *