Iran bereaksi keras atas serangan militer Amerika Serikat (AS) terhadap tiga fasilitas nuklir Iran. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei mengancam Israel dan AS setelah serangan itu.
“AS harus memikul tanggung jawab atas konsekuensi perang ini,” kata Baghaei dikutip dari infoNews, Senin (23/6/2025).
“Iran tengah menyaksikan pengkhianatan diplomasi oleh pemerintahan Trump,” lanjut dia.
Baghaei menegaskan AS dan Israel tidak berhak lagi berbicara tentang diplomasi. Dia menegaskan kedua negara tersebut sudah mengkhianati diplomasi.
“Tidak seorang pun tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi yang pasti adalah bahwa tanggung jawab atas konsekuensi perang ini harus ditanggung oleh Amerika Serikat dan Israel,” ucap Baghaei.
Diplomat tersebut menolak untuk mengatakan bagaimana Iran akan menanggapi serangan militer oleh AS terhadap situs nuklirnya. Namun, ia menekankan Iran berhak membela diri.
“Iran berhak untuk menggunakan haknya untuk membela diri,” tegasnya
“Dan kami pasti akan melakukan itu,” ujar dia lagi.
Lebih lanjut, Baghaei mengatakan pernyataan terbaru Presiden AS Donald Trump dan ancaman serangan lebih lanjut merupakan perundungan di tingkat global. Ia memperingatkan serangan Israel dan AS membuat kawasan itu berada dalam posisi yang sangat berbahaya.
“Iran telah benar-benar menahan diri dalam menanggapi Israel dan hanya menargetkan target militer dan keamanan,” tutur dia.
Baghaei, yang bertugas di misi Perserikatan Bangsa-Bangsa Iran di New York antara tahun 2006 dan 2010, mengatakan Iran telah mencoba yang terbaik untuk diplomasi dan perdamaian.
“Sejarah tidak akan memaafkan apa yang dilakukan oleh pemerintah AS,” imbuhnya.
Artikel ini sudah tayang di infoNews, baca selengkapnya