Situs arkeologi kelas dunia, Liang Bua, menjadi salah satu daya tarik wisata di Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Liang Bua merupakan tempat ditemukannya Homo floresiensis atau yang dikenal sebagai manusia hobbit.
Sayangnya, benda-benda terkait jejak keberadaan manusia hobbit di Liang Bua sudah tak ada. Sebab, semuanya telah dibawa ke Pusat Penelitian (Puslit) Arkeologi Nasional.
Bupati Manggarai, Herybertus Geradus Laju Nabit, mengungkapkan telah meminta Puslit Arkeologi Nasional membuat replika manusia hobbit dan menempatkannya di Liang Bua. Selama ini, selain mendapat cerita tentang keberadaan manusia hobbit, wisatawan yang berkunjung ke Liang Bua hanya menemukan gua kosong.
“Kami sudah minta kepada (Puslit) Arkeologi Nasional, barang-barang ini di Liang Bua dahulu dibawa ke sana. Di sana sudah tidak ada apa-apa di Luang Bua ini. Gua kosong di sana. Makanya kami minta dibuatkan replika,” kata Hery, Senin (12/5/2025).
Hery menegaskan ia tak meminta Puslit Arkeologi Nasional untuk mengembalikan benda-benda terkait keberadaan Homo floresiensis yang ditemukan di Liang Bua. Namun, cukup dibuatkan replikanya.
Melalui replika itu, jelas Hery, wisatawan bisa mendapatkan gambaran tentang keberadaan manusia hobbit kala berkunjung ke Liang Bua. Petugas di sana bisa menceritakan tentang manusia hobbit sambil memperlihatkan replikanya.
“Replika tempatkan di gua. Ketika orang cerita tunjukan barang ini yang disebut Homo floresiensis, tikus besar, dan segala macam. Makanya kami minta dibuatkan replikanya,” terang Hery.
“Saat ini gua kosong dengan cerita,” lanjut Bupati Manggarai dua periode itu.
Hery mengirim surat permintaan pembuatan replika itu pada 2022. Hingga saat ini, Puslit Arkeologi Nasional belum menanggapi surat Hery tersebut. “Berharap ada jawaban,” ujar Heri.