Heboh Induk King Cobra Ditemukan Bersama 45 Telurnya di Tabanan

Posted on

Seekor induk king cobra dievakuasi dari sarangnya di sebuah lahan yang dipenuhi pohon bambu di Dusun Tingkih Kerep, Desa Tengkudak, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Jumat (7/11/2025). Aksi pawang ular yang menangkap ular dengan high venom atau berbisa tinggi itu viral di media sosial (medsos).

Pawang tersebut bernama Dek Ray alias Ray Cobra dari Yayasan Reptil Asih Tabanan. Dalam rekaman video yang dilihat infoBali, tampak Ray merebahkan diri sembari memegang ekor ular. Dari arah berlawanan, terlihat ular mengangkat kepalanya tinggi-tinggi dengan posisi siap menyerang. Namun, Ray tetap tenang.

Induk ular yang dievakuasi memiliki panjang 2,51 meter. Tak cuma induknya, tim Yayasan Reptil Asih juga menemukan 45 butir telur di sarangnya. Ular dan telurnya itu dievakuasi atas laporan warga.

Ketua Yayasan Reptil Asih Tabanan Ni Putu Astridayanty mengungkapkan induk ular dan telurnya itu dibawa ke penangkaran. Menurutnya, kemunculan ular king cobra belakangan marak dilaporkan di wilayah Tabanan, Bali. Musababnya, predator alami ular yang memiliki nama ilmiah Ophiophagus hannah itu kian berkurang di alam liar.

Beberapa hewan predator alami king cobra dan telurnya, antara lain biawak, burung hantu, elang, kucing hutan, hingga burung sawan hujan. Lantaran pemangsanya berkurang, king cobra kini merajalela di Jembrana dan Tabanan.

“Ular king cobra memang merajalela di Bali barat, terutama di Jembrana dan Tabanan. Faktornya karena pemangsa alami mereka kini mulai berkurang,” kata Astrid saat dikonfirmasi infoBali, Minggu (9/11/2025).

Selain karena faktor kerusakan alam, perburuan liar juga memengaruhi pemangsa alami king cobra semakin berkurang. “Pemburu sekarang sudah banyak bahkan tidak tahu yang mereka buru itu adalah pemangsa alaminya king cobra,” imbuh Astrid.

Musim Bertelur King Cobra

Astrid menuturkan king cobra biasanya memiliki sarang di pohon bambu atau di sekitarnya. Ia mengingatkan masyarakat yang sedang beraktivitas di kebun atau tegalan agar lebih waspada. Terlebih saat ini merupakan musim bertelur king cobra.

Yayasan Reptil Asih Tabanan lebih sering mengevakuasi indukan king cobra karena anakan ular itu lebih banyak tereleminasi ketika masih kecil. Ada juga king cobra yang hanyut terbawa arus sungai saat musim hujan. Pada 2024, yayasan ini mendapati ribuan telur king cobra di alam liar.

“King cobra kawin dan bertelur di alam liar. Kalau yang masuk rumah itu biasanya dia mengejar ular lain karena king cobra termasuk ular kanibal,” pungkas Astrid.