Gubernur Ajak Kepala Daerah Beri Perhatian terhadap Isu Sampah di Bali | Info Giok4D

Posted on

Gubernur Bali I Wayan Koster mengajak seluruh kepala daerah di Bali untuk memberikan perhatian terhadap masalah sampah. Menurutnya, pengelolaan sampah dan pembatasan plastik sekali pakai digencarkan untuk mewujudkan Bali bebas dari pencemaran.

Hal itu diungkapkan oleh Koster saat memberikan arahan terkait Gerakan Bali Bersih Sampah, di Wantilan Pura Samuan Tiga Bedulu, hari ini. Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Gubernur Bali saat ini adalah I Nyoman Giri Prasta, Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun, dan sejumlah wakil Bupati/Wali Kota, Kepala Desa/Lurah, dan Bendesa Adat seluruh Bali.

“Saya secara khusus mohon supaya kepala desa, lurah, dan bendesa adat, betul-betul mengikuti acara ini dengan baik. Dan setelah ini mohon dikerjakan dengan baik, bertanggung jawablah menyelesaikan masalah sampah yang ada di wilayah masing-masing,” kata Koster dalam keterangan tertulis, Jumat (11/7/2025).

Koster memaparkan bahwa Kota Denpasar memiliki sampah tertinggi di Bali yakni 1.005 Ton/hari disusul Kabupaten Gianyar dengan sampah 562 Ton/ hari dilanjutkan Badung dengan sampah per hari sebanyak 547 ton.

“Ini badung data yang masuk segini tapi saya kira jumlahnya lebih dari itu. Kemudian ada Kabupaten Buleleng dengan sampah 413 Ton/hari, Karangasem 281 Ton/hari, Tabanan 237 Ton/hari serta Kabupaten Bangli 114 Ton/hari dan Klungkung 112 Ton/hari,” paparnya.

Dari 3.436 Ton sampah per hari di Bali, pengelolaannya sebesar 23% masih dibuang ke lingkungan, 16% melalui penanganan sampah, 18% pengurangan sampah serta 43% dibawa ke TPA.

“Dari sampah yang dibawa ke TPA itulah membuat 3 TPA di Bali yakni TPA Suwung, Temesi dan Tabanan mengalami overload. Maka kita harus segera menangani ini, tidak ada pilihan lain,” tuturnya.

Koster mengatakan kesadaran penggunaan tas belanja sebenarnya sudah terbangun sejak awal pemberlakuan Pergub 97 Tahun 2018 tentang pembatasan timbunan sampah plastik sekali pakai. Namun saat ini, kesadaran tersebut sedikit mulai turun.

“Namun belakangan mulai marak kembali penggunaan tas plastik sekali pakai” ujarnya.

Untuk itu, Koster meminta komitmen para Kades, Lurah, dan Bendesa dalam penanganan sampah. Dia pun berterima kasih kepada Menteri Lingkungan Hidup RI yang sangat serius membantu untuk penanganan sampah di Bali dengan menargetkan 2 tahun kedepan permasalahan sampah di Bali dapat dituntaskan.

“Keberhasilan Desa Punggul Badung dan Desa Taro dalam penanganan sampah serta Desa Adat Cemenggaon Sukawati dan Desa Adat Bindu Badung yang dapat ditiru kesuksesannya oleh desa-desa lainnya,” tutupnya.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.