Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar Festival Warna-Warni Nusantara 2025. Festival yang digelar dua hari di Pantai Lawata ini diikuti 19 paguyuban dan etnis yang sudah lama berdomisili di Kota Bima.
Kepala Disparbud Kota Bima, Sukarno mengatakan festival bertajuk Satu Rasa Satu Indonesia yang masuk dalam Calendar of Event (CoE) Provinsi NTB itu dilaksanakan 14-15 November 2025.
“Ini tahun ketiga digelar. Sebelumnya digelar pada 2023 dan 2024,” ucapnya kepada infoBali, Sabtu (15/11/2025).
Untuk tahun ini, ada 19 paguyuban dan etnis nusantara yang dilibatkan dalam festival. Mulai dari paguyuban Arab; Tionghoa; Minang; Jawa; Bugis; Jawa; Jawa Timuran; Madura; Sumbawa; Padang; Bali; Sasak (Lombok); Ambon; Flores, Sumba, Timor dan Alor (Flobamora); hingga Maluku.
“Masing-masing paguyuban menampilkan atraksi budaya dan kesenian serta kuliner khasnya masing-masing,” ujar Sukarno.
Ia mengungkapkan festival ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya etnis dan paguyuban yang ada di Kota Bima. Sebagai upaya untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan antar paguyuban.
“Ini sebagai media silaturahmi antar paguyuban pada khususnya dan masyarakat Kota Bima pada umumnya,” ungkap dia.
Disamping itu, festival itu juga sebagai wadah untuk melestarikan budaya dan kuliner masing-masing paguyuban di Kota Bima. Sebagai ajang kreasi dan inovasi masyarakat Kota Bima.
“Termasuk juga sebagai promosi untuk meningkatkan wisatawan yang berkunjung ke Kota Bima, khususnya Pantai Lawata,” tambah dia.
Pantauan infoBali, festival tersebut menampilkan beragam atraksi budaya dan kesenian seperti tari pagelaran soto dari Madura, tari perang Cakalele Maluku, tari Jaipong Jawa, Sisingan Pasundan Jawa Barat, Jaranan dan Reog Ponorogo, tari Kuku Manu Sumba, tari Tri Hita Karana Bali, dan Barongsai Tionghoa.
Sementara kuliner khas yang disajikan mulai dari bakpia dan cakue China, rendang dan sate padang, papeda dari Maluku dengan kuah kuning, coto Makkasar, saraba, baneba, berongko, dan kuento.
Tak ketinggalan juga kuliner khas dari Bima, yakni doco fo’o, jame, Sepi, bandeng presto hingga sayur bening dari daun kelor. Sementara paguyuban Jogja menyajikan kuliner nasi gudeg.
Ada pula jamu jawa dengan rasa beras kencur, dan kunyit asam. Sementara Paguyuban Bali menyajikan kuliner ayam kalasan, ayam betutu, bedu, hingga sate lilit. Sementara paguyuban Pasundan Jawa Barat menyajikan jajanan cireng, bandrek, dan batagor.
Berikut 19 paguyuban yang dilibatkan dalam Festival Warna-Warni Nusantara di Kota Bima :
1. Paguyuban Jawa
2. Paguyuban Jawa Timuran
3. Paguyuban Jawa Barat (Pasundan)
4. Kerukunan Keluarga Lombok Bima (KKLB)
5. Ikatan Keluarga Minang Sakato (IKMS)
6. Ikatan Keluarga Minang (DPD IKM)
7. Ikatan Keluarga Samawa (IKS)
8. Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Bugis dan Makassar
9. Paguyuban Bali
10. Persatuan Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI)
11. Ikatan Keluarga Jogja (IKJ)
12. Ikatan Keluarga Maluku (IKMAL)
13. Paguyuban Keluarga Lamongan
14. Himpunan Keluarga Madura (HIKMAD)
15. Paguyuban Arab
16. Paguyuban Flobamora NTT
17. Ikatan Keluarga Jawa Bima
18. Ikatan Mata, Suku Bajawa, Riung dan Nagekeo (IMASUBARINA), Flores
19. Bima (Mbojo)
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
