Festival Literasi 2025, Bupati Klungkung Tekankan Gemar Baca-Belajar Sejarah

Posted on

Festival Literasi Kabupaten Klungkung 2025 resmi dibuka oleh Bupati Klungkung I Made Satria didampingi Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya, Raja Klungkung XII Ida Dalem Smara Putra, dan Ketua DPRD Klungkung Anak Agung Gde Anom di Alun-Alun Ida I Dewa Jambe pada Kamis (19/6/2025).

Bertajuk “Makuta Pustaka Mahottama”, festival literasi diselenggarakan selama tiga hari, pada 19-21 Juni 2025 dengan beragam lomba. Mulai dari lomba kriya pembuatan layang-layang tradisional, lomba mewarnai, lomba baligrafi, lomba hasta karya, lomba mewarnai wayang kamasan, lomba karaoke, hingga lomba fashion show anak.

Dalam sambutannya, Satria menekankan pentingnya peningkatan literasi sebagai fondasi generasi yang berkualitas. Untuk itu, tidak hanya dilakukan di lingkup sekolah, melainkan juga di lingkup masyarakat. Salah satunya dengan belajar sejarah.

“Bagaimana kita bisa meneladani sejarah Raja Klungkung pada masa keemasannya sebagai pusat seni, sastra, dan budaya di Bali. Pentingnya sejarah ini agar mempunyai pemahaman identitas dan nilai bangsa sebagai pembelajaran masa lalu. Untuk menghindari kesalahan dan meraih kemajuan pada masa datang,” urai Satria.

Dia juga menyinggung data Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) yang masih dalam kategori sedang. Padahal, minat membaca menjadi dasar pembentukan karakter anak.

Menurut Satria, anak yang punya minat membaca akan gemar belajar, mampu beradaptasi maupun memiliki rasa ingin tahu dan empati yang lebih besar. Untuk itu, festival ini diharapkan menjadi ajang yang memotivasi gemar membaca dan belajar.

“Karakter baik tidak bisa terjadi dalam seminggu. Proses pembentukannya dilakukan sepanjang hidup. Bukan sesuatu yang ada sejak lahir. Perlu berulang untuk membudaya dan budaya akan melahirkan karakter,” ujar Satria.

Sebagai penunjang, diluncurkan pula Saput Agung (Sahabat Pustaka Klungkung) oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Klungkung. Aplikasi yang bisa diunduh di Google Play ini menyajikan 500 judul buku digital yang bisa dibaca online dan offline sekaligus ada fitur sosial media yang bisa terhubung sesama pengguna.

Tidak hanya sajian tarian tradisional dan musik pop Bali yang menjadi hiburan di panggung utama, terdapat pula pameran UMKM yang memenuhi alun-alun. Terdiri dari tiga stan kerajinan, 20 stan makanan dan minuman, 2 stan edukasi, 10 stan buku dan literasi. Ditambah pameran pojok baca digital dan kearsipan.