Donasi sebesar Rp 1,3 miliar yang dikumpulkan warganet melalui lembaga penggalangan dana asal Brasil, Vooa Vaquinha, telah diterima oleh Abdul Haris Agam atau yang dikenal dengan panggilan Agam Rinjani. Uang donasi itu akan digunakan untuk melengkapi peralatan evakuasi (rescue) di Gunung Rinjani.
“Kami sudah terima dan beberapa alat telah kami membelikan kepada teman-teman, dan mulai melengkapi alat-alat kan, kayak pakaian dan alat-alat biar ketika melakukan evakuasi sudah siap,” kata Agam saat ditemui di sela pelatihan vertical rescue di Sembalun, Kamis (17/7/2025).
Agam menjelaskan, dana tersebut telah dipotong pajak sebelum diterima. Meski demikian, ia memastikan dana akan dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan peralatan rescue.
“Itu ada potongannya kemarin, tahu kan potongan negara kan (pajak), nanti apa-apa yang kurang kami beli,” imbuhnya.
Agam menambahkan, selain untuk pembelian peralatan penyelamatan, sisa dana donasi juga akan dimanfaatkan untuk program penghijauan dan kegiatan sosial di kawasan Rinjani.
“Seperti yang saya bilang di Instagram kan, nanti kalau ada sisa, kami pakai beli pohon dan kegiatan sosial di Gunung Rinjani,” ucap Agam.
Ia juga berencana menggunakan sebagian dana untuk keperluan adat, seperti ritual Ngasuh Gunung yang biasa dilakukan masyarakat Lombok saat terjadi peristiwa kematian di Rinjani.
“Kalau orang Lombok, biasanya ada ritual-ritual seperti Ngasuh Gunung ketika ada kejadian apalagi ketika ada yang meninggal dunia. Itu semua butuh biaya untuk membeli kerbau untuk dipotong dan lain-lain,” jelasnya.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Lebih lanjut, Agam mengakui sebagian dana juga akan dipakai untuk kebutuhan pribadinya saat melakukan misi penyelamatan. Ia menyebut perlunya dana darurat agar proses evakuasi berjalan cepat dan efisien.
“Banyak juga kebutuhan pribadi karena memang tujuan donasi untuk pribadi, apalagi ketika rescue. Tidak mungkin kan minta uang hanya untuk ongkos ojek ketika naik untuk rescue karena itu semua butuh kecepatan, jadi harus ada saving,” tuturnya.
Agam menegaskan bahwa seluruh dana digunakan untuk kepentingan Gunung Rinjani.
“Uang dari Rinjani kembali lagi ke Rinjani,” tegasnya.
Menurut Agam, harga satu set alat penyelamatan terbilang mahal. Ia memperkirakan, satu set alat untuk satu rescuer saja bisa mencapai hampir Rp 180 juta.
“Iya mahal, satu set saja harganya hampir 180 juta itu untuk satu orang rescuer, setelah dihitung-hitung kalau uangnya hanya 1,3 itu masih kurang untuk kami yang banyak ini. Itu kalau mau benar-benar lengkap alatnya,” ungkapnya.