Direktur Utama PT SBDJ Mundur, Proyek MRT Bali Tetap Berjalan

Posted on

Direktur Utama (Dirut) PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara dikabarkan mundur dari jabatannya. PT SBDJ merupakan perusahaan yang membangun megaproyek Bali Urban Rail atau Moda Raya Terpadu (MRT) Bali.

Wakil Gubernur (Wagub) Bali I Nyoman Giri Prasta merespons hal tersebut. Dia mengaku tidak mengetahui kabar itu. “Saya kurang tahu, itu urusan pribadi beliau,” kata Giri usai menghadiri pisah sambut Pangdam IX/Udayana di GOR Yudomo Praja Raksaka, Kepaon, Denpasar, Rabu (16/4/2025).

Giri memastikan proyek MRT Bali tetap berjalan sesuai rencana. Menurutnya, jika Ari Askhara memang mundur, hal itu tidak akan menghambat proyek angkutan massal tersebut.

“Kami tidak akan melihat kabar, kami di Bali kabupaten/kota sudah siap bagaimana sebuah tatanan yang sudah dilaksanakan itu mengikuti,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta juga mengaku tidak mengetahui kabar mundurnya Ari Askhara. Dia meminta awak media untuk menanyakan kepada pihak PT SBDJ langsung.

“Mesti tanya ke SBDJ,” singkatnya.

infoBali sudah mencoba menghubungi Ari Askhara dan Komisaris PT SBDJ Dody Miharjana untuk mengonfirmasi kabar tersebut. Namun, hingga berita ini ditayangkan pesan dan telepon langsung infoBali belum direspons.

Diberitakan sebelumnya, PT SBDJ dijadwalkan memulai pengeboran jalur kereta bawah tanah Bali Urban Rail pada Mei 2025. Komisaris PT SBDJ, Dodi Miharjana, mengungkapkan bahwa proses pengeboran akan dimulai setelah alat berat tiba pada April 2025.

“Rencana April atau Mei 2025 akan didatangkan tunnel boring machine (TBM) untuk mengebor terowongan bawah tanah. Proses dimulai dari sentral parkir (Kuta) ke arah bandara dan Seminyak,” ujar Dodi, Selasa (24/12/2024).

Groundbreaking untuk fase satu dan dua proyek Bali Urban Subway ini juga akan dilakukan bersamaan dengan proses pengeboran. Dodi menambahkan bahwa Transit Oriented Development (TOD) di Tanah Lot, Tabanan, saat ini masih dalam tahap uji kelayakan. Oleh karena itu, pembangunan TOD tidak bersamaan dengan Sentral Parkir Kuta.

“Jadi sentral parkir yang akan dilakukan lebih dahulu,” imbuhnya.