Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali menyoroti banyaknya anak muda Bali lebih memilih bekerja di luar negeri. Hal itu menjadi anomali karena Bali yang menjadi daerah pariwisata malah menjadi lapangan kerja bagi pekerja dari luar Bali.
Hal itu disampaikan oleh anggota Fraksi Demokrat-NasDem DPRD Bali I Gusti Ayu Mas Sumantri saat menyampaikan pandangan umum fraksi di rapat paripurna DPRD Bali, Senin (21/7/2025).
“Saat ini terjadi anomali di kalangan anak-anak muda di Bali yakni Bali sebagai daerah tujuan wisata, yang banyak didatangi pekerja dari luar Bali, namun anak-anak muda dari Bali banyak yang keluar Bali mencari pekerjaan di bidang pariwisata khususnya di luar negeri,” kata Sumantri.
Oleh karena itu, Sumantri menyarankan Gubernur Bali Wayan Koster untuk memperketat pengawasan pelaksanaan Peraturan Daerah RT/RW dan berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk memonitoring, mengevaluasi dan melaporkan keberadaan vila-vila di wilayah masing-masing.
“Pemerintah harus hadir untuk mengatasi fenomena di mana anak-anak muda yang mencari pekerjaan ke luar negeri, sehingga di desa hanya tinggal orang-orang tua saja yang melaksanakan kewajiban ngemong agama, adat, dan budaya, padahal pariwisata Bali adalah bertumpu pada agama Hindu, adat, dan budaya Bali,” kata Sumantri.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Selain itu, dia juga menyarankan Pemprov Bali untuk mendorong dan melakukan supervisi peran serta aktif di sektor pariwisata untuk meningkatkan perekonomian dalam bidang-bidang tertentu.
“Sehingga dengan demikian diharapkan bisa melaksanakan ketentuan pemberian upah sesuai dengan UMR,” jelas mantan Bupati Karangasem itu.
Terpisah, Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta mendukung penuh apa yang menjadi pilihan bagi anak-anak muda Bali dalam menentukan masa depannya. Hal itu juga menuntut anak muda mendapatkan pengalaman kerja.
“Saya minta nanti yang ke luar negeri ini harus terdata. Jangan sampai ilegal. Sehingga mencari pengalaman dan seterusnya,” tuturnya.
Mantan Bupati Badung itu berharap ketika anak-anak muda pulang ke Bali dapat berkontribusi untuk kepentingan adat, agama, tradisi, budaya, dan pemerintah.
“Oh ya tidak masalah (kerja di luar), di situ pengalamannya lebih bagus,” tandas dia.