Bantuan logistik berupa paket sembako, selimut, hingga tenda mulai berdatangan di sejumlah posko pengungsi musibah banjir di Denpasar, Bali. Sementara itu, beberapa pengungsi berharap mendapat bantuan pakaian dalam hingga dana untuk perbaikan rumah.
“Kalau kami yang perempuan ini pasti (butuh) pakaian dalam dan alat-alat mandi,” kata Arini Salsabila, salah seorang pengungsi di pos pengungsian Banjar Sedana Mertha, Ubung, Denpasar, Kamis (11/9/2025).
Arini menceritakan info-info banjir menggenangi lingkungan kosnya di Gang Mawar 2 Jalan Cokroaminoto, Denpasar, pada Rabu (10/9/2025) dini hari. Sekitar pukul 02.30 Wita, dia berujar, air mulai masuk ke kamarnya hingga seluruh bangunan kos itu terendam banjir.
Di tengah kepanikan, Arini berhasil menyelamatkan diri. Meski begitu, seluruh barang berharganya tak sempat diselamatkan.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Jam setengah tiga pagi itu saya menyelamatkan diri. Nggak ada setengah jam kemudian, airnya sudah sampai atap,” tutur Arini.
Yudi Kristianto, warga Kelurahan Peguyangan, Denpasar, setali tiga uang. Dia menuturkan debet air saat banjir menerjang tempat tinggalnya mencapai 6 meter.
“Karena tempat tinggal kami dekat sungai. Air mulai naik sejajar dengan jalan raya itu pukul 02.00 Wita. Pukul 03.15 Wita debet air sudah 6 meter,” ujar Yudi.
Menurut Yudi, empat rumah tetangganya hancur dan hanyut terbawa arus banjir yang deras. Ia mengaku bersyukur rumahnya tidak hancur hingga hanyut seperti dialami tetangga-tetangganya yang lain.
Meski begitu, Yudi tetap harus mengungsi demi keselamatan dirinya. Kini, dia butuh aliran listrik untuk penerangan dan pompa air untuk mengambil air bersih dari sumur.
Yudi juga butuh bantuan untuk membersihkan akses jalan ke rumahnya yang tertutup pohon tumbang. “Karena nggak mungkin kami berlama-lama mengungsi dan aktivitas kami normal kembali,” imbuhnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan sudah berkoordinasi dengan forum komunikasi pimpinan daerah di Bali agar menyediakan semua kebutuhan pengungsi. Termasuk kebutuhan pakaian dalam.
“Segera kami belikan baju dalam dan baju luar. Paling tidak, beberapa setel per orang,” kata Suharyanto saat memantau pengungsi di Banjar Sedana Mertha.
Suharyanto menjelaskan sejumlah alat berat dan ratusan personel TNI dikerahkan untuk membantu proses pembersihan sisa-sisa banjir. Termasuk dana penggantian bagi rumah warga yang rusak berat hingga ringan.
Menurutnya, warga yang rumahnya rusak berat hingga hancur akibat banjir akan diganti dengan rumah baru. Sedangkan, rumah warga yang rusak sedang hingga ringan akan diberi dana bantuan sebesar Rp 15 juta hingga Rp 30 juta.
Pantauan infoBali, satu mobil box berisi paket sembako dan makanan tambahan anak tiba di Banjar Sedana Mertha, Ubung, Denpasar, pukul 11.00 Wita. Total sebanyak 100 paket makanan tambahan anak dan 60 paket sembako untuk 60 kepala keluarga (KK) disalurkan untuk pengungsi di posko itu.
Bantuan logistik yang sama juga sudah dikumpulkan di Banjar Tohpati, Denpasar, untuk 80 KK. Semua bantuan itu akan didistribusikan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kota Denpasar ke posko pengungsian lain sesuai kebutuhan dan jumlah pengungsi.
BNPB mencatat total korban meninggal dunia akibat banjir hebat di Bali berjumlah 14 jiwa. Sementara itu, dua orang di Denpasar dinyatakan masih hilang dan kini dalam tahap pencarian.
Seluruh korban itu tersebar di beberapa titik di Bali. Adapun, rincian korban meninggal di Kota Denpasar sebanyak 8 jiwa, Kabupaten Jembrana (2), Gianyar (3), dan Badung (1). Data tersebut dihimpun per pukul 11.00 Wita pada Kamis (11/9).
Sementara itu, ratusan warga mengungsi di beberapa titik pos pengungsian. Menurut catatan BPBD Provinsi Bali, total pengungsi banjir di Bali mencapai 562 orang. Rinciannnya, sebanyak 327 warga mengngungsi di Jembrana dan 235 warga di Denpasar.
BNPB Siapkan Kebutuhan Pengungsi
14 Tewas, 2 Orang Masih Hilang
Meski begitu, Yudi tetap harus mengungsi demi keselamatan dirinya. Kini, dia butuh aliran listrik untuk penerangan dan pompa air untuk mengambil air bersih dari sumur.
Yudi juga butuh bantuan untuk membersihkan akses jalan ke rumahnya yang tertutup pohon tumbang. “Karena nggak mungkin kami berlama-lama mengungsi dan aktivitas kami normal kembali,” imbuhnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan sudah berkoordinasi dengan forum komunikasi pimpinan daerah di Bali agar menyediakan semua kebutuhan pengungsi. Termasuk kebutuhan pakaian dalam.
“Segera kami belikan baju dalam dan baju luar. Paling tidak, beberapa setel per orang,” kata Suharyanto saat memantau pengungsi di Banjar Sedana Mertha.
Suharyanto menjelaskan sejumlah alat berat dan ratusan personel TNI dikerahkan untuk membantu proses pembersihan sisa-sisa banjir. Termasuk dana penggantian bagi rumah warga yang rusak berat hingga ringan.
Menurutnya, warga yang rumahnya rusak berat hingga hancur akibat banjir akan diganti dengan rumah baru. Sedangkan, rumah warga yang rusak sedang hingga ringan akan diberi dana bantuan sebesar Rp 15 juta hingga Rp 30 juta.
BNPB Siapkan Kebutuhan Pengungsi
Pantauan infoBali, satu mobil box berisi paket sembako dan makanan tambahan anak tiba di Banjar Sedana Mertha, Ubung, Denpasar, pukul 11.00 Wita. Total sebanyak 100 paket makanan tambahan anak dan 60 paket sembako untuk 60 kepala keluarga (KK) disalurkan untuk pengungsi di posko itu.
Bantuan logistik yang sama juga sudah dikumpulkan di Banjar Tohpati, Denpasar, untuk 80 KK. Semua bantuan itu akan didistribusikan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kota Denpasar ke posko pengungsian lain sesuai kebutuhan dan jumlah pengungsi.
BNPB mencatat total korban meninggal dunia akibat banjir hebat di Bali berjumlah 14 jiwa. Sementara itu, dua orang di Denpasar dinyatakan masih hilang dan kini dalam tahap pencarian.
Seluruh korban itu tersebar di beberapa titik di Bali. Adapun, rincian korban meninggal di Kota Denpasar sebanyak 8 jiwa, Kabupaten Jembrana (2), Gianyar (3), dan Badung (1). Data tersebut dihimpun per pukul 11.00 Wita pada Kamis (11/9).
Sementara itu, ratusan warga mengungsi di beberapa titik pos pengungsian. Menurut catatan BPBD Provinsi Bali, total pengungsi banjir di Bali mencapai 562 orang. Rinciannnya, sebanyak 327 warga mengngungsi di Jembrana dan 235 warga di Denpasar.