Beras Premium di Retail Mataram Langka, Warga Minta Pemerintah Turun Tangan

Posted on

Stok beras premium pada sejumlah retail di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali langka. Warga meminta pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi persoalan tersebut.

Pantauan infoBali di sejumlah retail modern, rak beras yang biasanya penuh kini kosong sejak beberapa minggu lalu. Beras premium memang masih tampak tersedia di beberapa retail, tetapi hanya ada dua hingga tiga merek dengan stok tipis.

Kelangkaan beras premium diakui warga Mataram, Nur Aulia, yang biasanya membeli beras di Alfamart. Nur Aulia sudah mengunjungi empat retail Alfamart dan mendapati stok beras premium kosong. Padahal, sebelum-sebelumnya, Nur Aulia selalu mendapati ada stok beras premium di Alfamart meski hanya satu merek saja.

“Sebenarnya kekosongan ini karena apa? Terasa sulit banget cari beras di Mataram,” kata Nur Aulia saat diwawancarai infoBali, Rabu (10/9/2025).

Selain Nur Aulia, warga Mataram lain, Gusti Ayu, juga mengaku kesulitan mencari beras premium di retail-retail terdekat.

“Ini langka karena apa sih? Tumben banget. Saya cari beras premium ke Alfamart, Indomart, kosong. Saya cari ke Lotte tadi ada satu merek saja,” terang Gusti Ayu.

Gusti Ayu berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan beras premium yang cukup sulit ditemukan di retail-retail di Mataram.

“Semoga pemerintah kota bisa turun, soalnya beras ini bapok wajib yang paling sering dicari masyarakat. Kalau beras langka, warga pasti pusing mau cari kemana lagi,” terang Gusti Ayu.

Intan Ayu, salah watu warga Mataram lain, juga mengaku terpaksa membeli beras SPHP Bulog karena tidak menemukan stok beras premium di retail terdekat.

“Kalau mau ke Rubby atau Lotte agak jauh dari rumah, jadi terpaksa beli SPHP saja. Nanti kalau habis, saya beli beras lain,” ujar Intan.

Kondisi beras premium yang langka di retail Mataram tak sesuai dengan pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso. Budi sebelumnya mengklaim beras premium sudah kembali mengisi rak-rak retail modern.

“Kemarin kami beberapa kali komunikasi dengan retail dan retail menyampaikan bahwa sebagian besar sudah terisi beras-beras premium,” kata Budi di Pasar Nyanggelan, Denpasar, Bali, Selasa (9/9/2025).

Budi menambahkan konsumen di minimarket rata-rata lebih memilih beras SPHP. Ia memastikan pasokan beras SPHP di minimarket sudah penuh.

Meski stok melimpah, harga beras SPHP disebut masih tinggi. Budi menyebut pihaknya melakukan intervensi dengan menggunakan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP).

“Makana kami ada intervensi pakai SP2KP. (Harga) beras normal tadi seharusnya Rp 62.500 per 5 kg, (sementara di pasar) dijual malah cuma Rp 60 ribu (per kg),” jelas Budi.