Dinas Kesehatan (Dinkes) Denpasar mencatat adanya 12 orang yang mengalami gangguan kesehatan pascabanjir di wilayah Padangsambian. Dari total 20 warga yang sempat terjebak banjir, enam orang mengeluh gatal-gatal, lima orang mengalami infeksi saluran pernapasan (ISPA), dan satu orang menderita diare.
Data tersebut disampaikan Kepala Dinkes Denpasar Anak Agung Ayu Agung Candrawati berdasarkan laporan kesehatan korban banjir yang terjadi di Padangsambian, Minggu (14/12/2025).
Temuan tersebut menjadi bagian dari upaya Dinkes Denpasar dalam menerapkan strategi kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem akhir tahun. Salah satu langkah yang dilakukan yakni menyiapkan Tim Reaksi Cepat (TRC) puskesmas yang dilengkapi jejaring rujukan rumah sakit dan ambulans, serta penugasan tim kesehatan lapangan dan tim surveilans.
“Kita perlu waspada untuk penyakit pascabanjir, diare, ISPA, DBD, leptospirosis, juga penyakit kulit. Nanti akan ada juga pelaporan cepat kejadian luar biasa (KLB),” jelas Candrawati saat diwawancarai infoBali, Senin (15/12/2025).
Selain itu, Dinkes Denpasar juga memperkuat upaya kesehatan lingkungan melalui penyiapan tim inspeksi sanitasi dan air bersih. Langkah tersebut disertai penyediaan logistik berupa stok obat dan alat kesehatan, serta edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), khususnya terkait penyakit pascabanjir.
Dinkes Denpasar turut mengharapkan koordinasi satu pintu dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta dinas terkait lainnya dalam penanganan dampak banjir.
Dinkes Denpasar juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan dan memantau informasi resmi dari pemerintah.
“Tolong masyarakat jaga kebersihan, jangan buang sampah sembarangan, pastikan juga ketersediaan perlengkapan kesehatan, air bersih, dan terus pantai informasi dari pemerintah,” ungkap Candrawati.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Sebelumnya, banjir kembali menerjang Kota Denpasar, khususnya wilayah Denpasar Barat, pada Sabtu (13/12/2025) hingga Minggu (14/12/2025). Peristiwa tersebut mengakibatkan sekitar tujuh kepala keluarga (KK) atau 20 orang harus dievakuasi.
Genangan banjir terparah terjadi di Perumahan Buana Permai, Jalan Tangkuban Perahu, Padangsambian. Selain itu, evakuasi juga dilakukan terhadap 20 warga negara asing dari sejumlah vila di kawasan Jalan Gunung Athena.
