Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 mencatat potensi transaksi senilai Rp 7,84 triliun. Gubernur Bali Wayan Koster mendorong pemerintah pusat agar memberikan insentif bagi daerah yang berkontribusi besar di sektor pariwisata.
Koster menyebut BBTF sebagai ajang yang konkret dalam mendongkrak performa sektor pariwisata Bali yang kini terus tumbuh. Menurutnya, pariwisata menjadi tulang punggung ekonomi Bali dengan kontribusi mencapai 66 persen terhadap PDRB daerah.
“Sebagai Gubernur, saya sangat mendukung acara ini karena memang ini adalah kerja yang sangat konkret untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan kepariwisataan Bali yang semakin meningkat sekarang kunjungan pariwisatanya di Bali,” ujar Koster dalam konferensi pers BBTF 2025 di Nusa Dua, Kamis (12/6/2025).
Koster juga menyoroti sumbangan devisa dari sektor pariwisata Bali terhadap nasional yang mencapai 44 persen.
“Ini harus menjadi hitungan kita semua. Nanti kita kumpul para kepala daerah yang memiliki destinasi pariwisata. Supaya pemerintah pusat memberikan insentif kepada daerah-daerah yang berkontribusi di bidang pariwisata. Terutama yang berkaitan dengan infrastruktur dan kelestarian ekosistem alam dan budaya,” tegasnya.
Koster berharap pelaksanaan BBTF ke-11 yang digelar pada 11-13 Juni 2025 ini berjalan sukses dan tetap konsisten mendukung pariwisata yang berkualitas dan berbasis budaya.
Ketua ASITA Bali sekaligus Ketua Pelaksana BBTF 2025 I Putu Winastra menjelaskan, gelaran tahun ini mempertemukan 529 buyer dari 45 negara dan 499 seller dari 284 perusahaan. Potensi transaksi yang dibukukan mencapai Rp 7,84 triliun.
“Ini sangat luar biasa. Oleh karena itu, Pak Gubernur sangat mendukung sekali event ini karena sampai saat ini belum ada event promosi level internasional yang bertahan sampai 11 tahun di Indonesia,” jelas Winastra.
Ia menilai dukungan terhadap BBTF perlu datang dari semua lini, termasuk pemerintah dan pelaku swasta.
“Karena event ini membawa exposure tidak hanya destinasi Bali. Tapi, Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya.