Asap Tebal dari TPA Mandung Ganggu Warga Tabanan Hampir 2 Tahun

Posted on

Kepulan asap dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, kembali mengganggu warga dalam sepekan terakhir. Asap yang muncul berasal dari titik api di gunungan sampah dan berdampak langsung ke sejumlah desa di sekitarnya.

Kepala UPTD TPA Mandung I Wayan Atmaja mengatakan kebakaran yang memicu asap ini sudah berlangsung cukup lama. “Setiap tiga kali sehari. Pagi, siang, dan malam selalu kami siram di titik api yang bisa dijangkau,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (29/4/2025).

Asap pertama kali terpantau sejak 14 Oktober 2023 dan hingga kini belum sepenuhnya padam. Selama hampir dua tahun, warga di sejumlah wilayah seperti Desa Samsam, Desa Kukuh, Desa Sembung, Desa Baturiti, dan kawasan perumahan di bawah TPA, harus hidup berdampingan dengan polusi asap.

Menurut Atmaja, musim kemarau memperparah kondisi karena titik api lebih mudah muncul di lereng gunungan sampah. Akibatnya, intensitas asap pun meningkat, terutama saat arah angin mengarah ke pemukiman.

“Dampaknya ke desa-desa di sekitar dan perumahan. Dan tergantung juga arah anginnya. Kalau dari jam 11 siang hingga 4 sore arah anginnya ke utara. Sedangkan kalau pagi ke selatan atau ke timur,” tambahnya.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan telah menginstruksikan pendinginan dilakukan rutin setiap hari. Adapun luas area TPA Mandung mencapai 2,7 hektare.

Perbekel Desa Kukuh, I Nyoman Widhi Adnyana, membenarkan bahwa desanya kerap tertutup kabut asap, terutama pada pagi dan malam hari. “Mulai terlihat itu sebelum Galungan, dan sekarang semakin pekat. Walhasil, selaku perangkat desa kami mengimbau warga yang beraktivitas di luar ruangan agar mengenakan masker,” katanya.

Ia menjelaskan, secara geografis Desa Kukuh berada lebih rendah dari lokasi TPA. Asap biasanya menyelimuti desa dari pukul 05.00 Wita hingga 08.00 Wita, serta mulai pukul 20.00 Wita hingga dini hari.

“Kalau siang tergantung angin. Biasanya asapnya cenderung ke arah utara,” ungkapnya.

Kondisi tersebut membuat perangkat desa kerap menjadi sasaran keluhan warga. Sebagai tindak lanjut, pemerintah desa telah melakukan audiensi dengan DLH Kabupaten Tabanan pada 10 April 2025 lalu.

“Dari audiensi itu kemudian diambil beberapa poin kesepakatan yang intinya masalah ini segera mendapat penanganan dari segala aspek,” tegas Widhi Adnyana.

Faril Adam (16), warga perumahan BCA Land yang terletak tepat di bawah lereng TPA Mandung, mengaku rumahnya kerap diselimuti asap di pagi hari.

“Seperti kabut, mirip seperti di Bedugul,” kata Faril.

Ia menambahkan, asap yang turun ke pemukiman sangat mengganggu, meski belum sampai menimbulkan gangguan pernapasan. “Syukurnya tidak sampai sesak napas,” katanya.

Desa Kukuh Tertutup Asap, Warga Diminta Pakai Masker