Akal Bulus Wanita Ini Palsukan Kematian Malah Terekam CCTV

Posted on

Seorang wanita di Irlandia membuat skenario rumit tentang ‘kematiannya’ demi menghindari masalah hukum. Amy McAuley, 35 tahun, mengarang kabar duka, membuat akta kematian palsu, hingga mengirim pemberitahuan kematian ke sejumlah lembaga. Ia yakin tidak ada yang akan mengetahui bahwa semua itu hanya kedok.

Di tengah kemajuan teknologi, McAuley tampaknya abai bahwa jejak digital bisa membongkar kebohongan kapan saja. Kebohongannya terungkap setelah ia terekam kamera CCTV saat menghadiri sebuah acara pernikahan.

Melansir siliconartists, McAuley terseret kasus pencurian dan upaya penipuan terkait pemalsuan dokumen untuk mengajukan pinjaman 10.000 euro atau sekitar Rp 194 juta pada 2018, serta upaya gagal mengajukan pinjaman kedua sebesar 5.000 euro atau Rp 97 juta. Ia dijadwalkan menjalani persidangan di Dublin Circuit Criminal Court pada Januari 2023.

Untuk menghindari persidangan itu, McAuley menyusun cerita kematiannya secara rinci. Sebuah pemberitahuan duka muncul pada 4 Januari 2022, hampir seminggu setelah tanggal pemakaman yang ia klaim berlangsung.

Dalam pemberitahuan tersebut tertulis: “26 Desember 2022. Dengan tenang; sangat dirindukan oleh orang tua, saudara perempuan, saudara laki-laki, putra, keponakan, keponakan laki-laki, keluarga besar, tetangga, dan teman-temannya yang terkasih. Telah tiada, tetapi tak pernah terlupakan.”

McAuley melaporkan kematiannya kepada tempat kerja dan mengklaim asuransi kematian perusahaan. Ia bahkan menyamar sebagai kakaknya dan meminta pembayaran untuk biaya operasi anaknya. Perusahaan kemudian mencairkan 9.000 euro.

Menurut Sunday World, McAuley juga menghubungi polisi dengan menyamar sebagai kakaknya untuk mengabarkan bahwa dirinya telah meninggal. Ia mengirim formulir pemberitahuan kematian palsu ke Wexford County Council hingga dua akta kematian resmi diterbitkan, masing-masing menggunakan ejaan nama Inggris dan Irlandia.

Pada pertengahan 2023, polisi membuka penyelidikan setelah mengetahui McAuley masih hidup. Informasi intelijen menyebut McAuley akan menghadiri sebuah pernikahan di Enniscorthy pada Juni 2023. Rekaman CCTV dari acara itu menampilkan sosok McAuley dengan jelas.

Hakim Orla Crowe menilai tindakan McAuley jauh dari kekeliruan biasa. Ia menggambarkan perbuatan tersebut sebagai penipuan yang direncanakan matang.

“Memalsukan kematiannya demi menghindari sidang adalah sebuah skema yang sengaja dibuat untuk menghalangi proses hukum,” ujar hakim seperti dikutip dari Mirror.

Dengan mempertimbangkan kejahatan berulang, jumlah uang yang belum dikembalikan, dan rentang waktu yang panjang, hakim menjatuhkan hukuman empat tahun penjara, dengan 12 bulan terakhir ditangguhkan. McAuley diwajibkan berada di bawah pengawasan Layanan Pembebasan Bersyarat selama satu tahun setelah bebas.