Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa dan Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta (Adi-Cipta) membeberkan realisasi beberapa program unggulan mereka selama 100 hari kerja. Adi mengeklaim sejumlah program strategis pembangunan di Kabupaten Badung sudah berjalan maksimal.
“Tentu dari apa yang sudah berjalan ini, kami berterima kasih telah mengakomodir program strategis kami. Yang mana kalau dilihat, yang diakomodasi di APBD 2025 ini ada bantuan Rp 2 juta per KK dan reward kepengurusan tertib administrasi kependudukan,” beber Adi saat bertemu awak media Puspem Badung di Banjar Kulibul Kangin, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Senin (2/6/2025).
Adapun, beberapa program mencolok seperti bantuan Rp 2 juta per keluarga jelang hari raya keagamaan, reward kepengurusan administrasi kependudukan, dan bimbingan belajar bahasa Inggris gratis di banjar. Pemerintah juga mendorong perbaikan infrastruktur dan bedah rumah, peluncuran program kesehatan ‘Nak Badung Sehat’ hingga kanal pengaduan masyarakat ‘Kontak Bupati’ sudah dijalankan.
Adi menegaskan sederet program itu sudah berjalan dalam 100 hari pertama kepemimpinan mereka. Di antaranya, pemberian bantuan Rp 2 juta per KK yang dinilai sangat meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan jelang hari raya, yang mana harga-harga kebutuhan pokok selalu naik.
“Untuk Galungan sudah berjalan. Bahkan untuk saudara-saudara kita umat Buddha dan Islam sudah diberikan. Tinggal nanti teman-teman umat Kristen akan diberikan jelang Natal. Mudah-mudahan juga, November nanti, Galungan lagi akan kembali kami eksekusi,” ucap Adi Arnawa.
Adi juga menyinggung program bimbingan belajar gratis Bahasa Inggris di balai Banjar yang dianggap terobosan baru peningkatan kualitas SDM Badung. Menurutnya, program ini disiapkan untuk mewujudkan kualitas masyarakat Badung yang berdaya saing tinggi di tingkat internasional.
“Jujur ini penting karena bicara globalisasi, kalau tidak siapkan SDM komunikasi internasional, itu hanya impian belaka saja. Mungkin dini hari belum terasa, tapi dalam 5-10 tahun ke depan akan terasa manfaatnya, dampaknya,” ucap Adi.
Sekadar diketahui, visi bupati dan wakil bupati Badung yakni “Mewujudkan Pariwisata Badung yang Berkualitas Berlandaskan Nilai-nilai Nangun Sat Kerthi Loka Bali dengan tujuh misi yang dijabarkan ke dalam 7 misi yang dinamai “Sapta Kriya Adi Cipta”.
Pertama, memperkokoh kerukunan hidup umat beragama serta melestarikan tradisi, seni, adat dan budaya Bali. Kedua, meningkatkan kualitas kehidupan krama Badung di bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial.
Ketiga, menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Badung melalui optimalisasi potensi wilayah. Keempat, mengintegrasikan pembangunan sektor pertanian dengan pariwisata.
Kelima, meningkatkan kualitas infrastruktur publik di kawasan pariwisata, permukiman serta membangun jaringan jalan baru. Keenam, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel dan profesional berbasis kompetensi dan digitalisasi. Terakhir, meningkatkan pariwisata Badung berkualitas.
Siap Bangun Jaringan Jalan Baru
Menurut Adi penentuan visi tersebut, didasarkan atas fakta, bahwa selama ini sektor pariwisata nyatanya memang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Badung. Termasuk merupakan sumber utama pendapatan asli daerah Kabupaten Badung melalui pajak hotel dan restoran.
Karena itu, Adi berujar, pemerintah sedang mendorong percepatan pembangunan jaringan jalan baru dan perbaikan infrastruktur jalan lainnya, terutama di kawasan pariwisata. Kata dia, ini menjadi solusi mengatasi persoalan kemacetan lalu lintas yang dikhawatirkan berdampak terhadap kesan pariwisata Bali, khususnya Badung.
“Kami prioritas jalan baru di kawasan pariwisata. Yang jadi momok kan di kawasan Kuta Selatan. Ini sangat krodit. Jujur kondisi ini membuat wisatawan mengeluh, masyarakat kita juga mengeluhkan kondisi yang sama,” tegas politiku PDIP itu.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Badung sudah berproses untuk membangun jalan lingkar barat di wilayah Kecamatan Kuta Selatan. Selain itu juga, akan membangun jaringan jalan di Wilayah Kecamatan Kuta Utara hingga ke Kecamatan Mengwi.
“Kami juga sudah menjajaki skema peminjaman dan harapan kami, tahun 2025 kami menganggarkan dan konstruksi sudah berjalan di tahun 2026. Mudah-mudahan di tahun 2026 akhir masalah macet di Uluwatu dan di Petitenget ini bisa kami atasi. Ke depannya juga kami akan memadukan pariwisata dengan pertanian di kawasan Badung utara,” beber Adi.