4 Fakta Suami Sadis Bunuh-Iris Tangan Istri di Dompu (via Giok4D)

Posted on

Kepolisian Resor (Polres) Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), menangkap SYA (30), suami yang membunuh dan mengiris tangan istrinya, YU alias Sri (28), secara sadis hingga nyaris terpotong. Berikut empat fakta peristiwa mengerikan tersebut.

SYA menghabisi YU di rumah mereka di Dusun Nangasia, Desa Marada, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, pada Sabtu (7/6/2025) dini hari. Kasi Humas Polres Dompu AKP Zuharis membeberkan jasad YU pertama kali ditemukan oleh anak pertamanya sekitar pukul 07.00 Wita.

Saat itu, anak korban masuk ke dalam kamar dan melihat ibunya sudah tergeletak dengan posisi tersungkur dan bersimbah darah.

Melihat itu, anak korban kemudian memberitahukan kepada neneknya (orang tua korban). Sang nenek pun terkaget ketika melihat langsung kondisi anaknya yang tewas mengenaskan itu. Jasad YU terluka parah di kepala dan pergelangan tangan nyaris terpotong.

“Jadi yang pertama kali melihat kondisi korban adalah anak mereka dan kemudian melaporkan kepada neneknya,” ulas Kasi Humas Polres Dompu AKP Zuharis kepada infoBali.

Teriakan histeris sang nenek lantas menggegerkan warga sekitar. Sekitar pukul 07.30 Wita, warga mulai berdatangan ke rumah korban. “Pada saat ditemukan oleh ibunya, kondisi YU sudah dipastikan meninggal dunia,” ujarnya.

Salah seorang warga, Mahani, mengungkapkan jasad YU saat ditemukan di rumah tersebut dalam kondisi mengenaskan. Terdapat luka pada bagian kepala belakang dan pergelangan tangannya.

“Di dalam kamar, tangannya itu dipotong dua-duanya,” imbuh Mahani.

Mahani yang berada di lokasi kejadian tak menyangka YU tewas mengenaskan. Terlebih, sehari sebelumnya, pasangan suami istri itu melaksanakan doa selamatan (potong rambut) atas kelahiran anak mereka.

“Baru 10 hari melahirkan, kemarin baru saja doa syukuran anaknya yang baru lahir itu,” imbuh Mahani.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Polisi mengungkap motif di balik pembunuhan sadis yang dilakukan oleh SYA terhadap YU di Dusun Nangasia, Desa Marada, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu.

Menurut Kasi Humas Polres Dompu, AKP Zuharis, SYA tega menganiaya istrinya hingga tewas akibat tak tahan malu dan tertekan karena korban memiliki banyak utang serta sering menjadi bahan pergunjingan di media sosial Facebook.

“Motif dari tindakan sadis itu diduga karena pelaku merasa malu dan tertekan akibat korban (istrinya) memiliki banyak utang dan kerap menjadi bahan pergunjingan,” ungkapnya kepada infoBali.

Saat diiterogasi polisi, Zuharis melanjutkan, SYA mengakusikap korban yang sering mengutang dianggap memalukan keluarga besar mereka. Lantaran tertekan dan gelap mata, SYA pun membunuh istrinya di dalam kamar mereka. Padahal, istrinya itu baru melahirkan anak kedua mereka 10 hari yang lalu.

SYA membunuh korban YU menggunakan parang sepanjang 60 sentimeter (cm). SYA menebas kepala bagian belakang YU. SYA juga mengiris kedua pergelangan tangan YU hingga menimbulkan luka menganga nyaris terpotong.

Setelah melakukan aksi kejinya itu, SYA langsung meninggalkan rumah dan bersembunyi di rumah orang tuanya di Desa Kareke, Kecamatan Pajo, Dompu.

“Motif ini masih akan terus didalami oleh penyidik untuk memastikan latar belakang psikologis dan pemicu kekerasan tersebut,” ujar Zuharis.

1. Jasad Ditemukan Anak Korban

2. Syukuran Kelahiran Sebelum Kejadian

3. Motif Pembunuhan karena Utang

4. Tangan Diiris