Perpisahan menjadi momen yang penuh haru dan menyedihkan bagi banyak orang. Tak terkecuali bagi para siswa, guru, dan warga sekolah lainnya saat kelulusan maupun kenaikan kelas.
Saat acara perpisahan sekolah, para siswa kerap membacakan puisi untuk mengungkapkan perasaan yang penuh emosi. Selain untuk menyampaikan perasaan, membacakan puisi perpisahan juga dapat mengasah kemampuan berekspresi dan meninggalkan kesan yang indah.
Simak kumpulan puisi tema perpisahan sekolah yang menyentuh dalam bahasa Indonesia dan Inggris seperti dirangkum infoBali dari berbagai sumber.
Karya: Rahayu Prihatin
Bergelut dengan rasa yang tak pernah bersahabat..
Menjalani hari yang sulit tuk di mengerti…
Bila harap tak menjanjikan harapan
Jika masa lalu jadi bayangan yang tak henti menemani..
Semua menjadi luka..
Semua hanya menambah perih… Semua hanya membuat luka..
Tak terima pikiran dihantui prasangka…
Hati bergejolak oleh amarah.. Lebih baik cinta itu pergi bersama angin…
Yang tak meninggalkan jejak..
Bersama mimpi yang terkubur benci
Akhir cerita tak harus indah… Namun cerita kan selalu memberi makna…
Semua pasti “berakhir” sebab dimulai oleh “awal” akhir cerita..
Hanya milik kita..
Karya: Paulus Dimas Prabowo
Teringat…
Saat kita berjalan berpapasan tanpa tatap
Saat kita berdiri bersebelahan tanpa ucap
Ada rasa, tapi pura-pura saling buta dan bisu
Bodohnya kita, terlalu patuh pada rasa malu
Teringat…
Saat aku dan kau berjumpa tanpa rencana,
Saat bertemu berhadap muka tanpa sengaja,
Ingin bersalam sapa, tapi ragu membelenggu
Pandainya kita, menyembunyikan rasa rindu
Teringat…
Saat pesta perpisahan sekolah kala itu
Saat menghentikan langkah di muka pintu
Senyum terlempar, tanpa keluar kata-kata
Lalu terbiar, seakan tak memendam apa-apa
Terlambat…
Ketika waktu berputar tanpa sepucuk kabar
Ketika kenangan tergambar di dinding kamar
Serasa lenggang dan hanya tersisa bayang-bayang
Sesal datang, dan kita tuntut waktu bisa terulang
Karya: Siti Zaleha M. Hashim
Dengarlah teman aduhai taulan,
Hatiku ini hiba dan rawan,
Laksana malam kehilangan bulan,
Kerana tibanya perpisahan.
Sekolah ini penuh sejarah,
Kita bersama senang dan susah,
Walaupun kita akan berpisah,
Kenang selalu waktu yang indah.
Aduhai kawan bersopan santun,
Budimu jernih laksana embun,
Sepuluh jari kini kususun,
Terkasar bahasa mohon diampun.
Bertahun-tahun jadi sahabat,
Jangan lupa mengirim surat,
Jauh di mata di hati dekat,
Semoga hidupmu dilimpahi rahmat.
Dengarlah wahai teman sejati,
Kuatkan azam di dalam hati,
Apabila sudah berjaya nanti,
Jangan lupa menabur bakti.
Karya: Anisa Sulistiawati
Ketika aku dihadapkan pada pilihan
Ketika aku dihadapkan pada keresahan
Siapa yang selalu aku jadikan tempat berkeluh kesah?
Siapa yang aku jadikan tempat menghela nafas?
Ialah dirimu..
Sahabatku yang akan kurindu
Kepergianmu nanti
Akan menjadi bagian terberat hidupku
Tetap tenang
Sungguh sahabat, aku akan selalu sayang
Doaku akan kutuangkan dalam kerinduan
Perhatianku tak akan lekang oleh waktu
Karya: Indah Indira Imanuel
Sekolahku yang indah..
Seindah taman yang sangat indah dan damai..
Aku belajar banyak dari sekolahku yang kucinta
Aku jadi bisa punya banyak teman..
Aku sangat cinta dengan sekolahku
Karena sekolahku aku bisa belajar…
Sekolahku yang sangat indah
Dan sangat kucinta akan selalu kukenang
Walaupun nanti aku akan lulus
Akan selalu ku kenang..
Karya: Amelia Prishanty
Mata yang berkaca-kaca..
Jantung yang berdetak-detak tak menentu..
Itulah terpaan gemuruh rasa dalam hatiku..
Jarak kita pun semakin membentang…
Kini hatiku tergores kesedihan..
Ketika terucap salam perpisahan…
Akankah semuanya jadi terkenang…
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan..
Kini semua tinggal kenangan.. Kenangan indah yang telah kita lalui…
Canda-tawa..
Sedih..
Khawatir dan rasa takut terpisahkan
Itulah perasaan yang menggulumi hati kita selama ini..
Sobat..
Akan tetap membekas suatu kenangan…
Dan aku takkan lupa dimana waktu dulu kita bersama..
Karya: Barra Niyazi Al Fatih
Tetesan keringat jerih payahmu
Jemari-jemarinya luluh lantahkan meja
Diajarkannya berdo’a dan bernyanyi
Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta
Menegakkan badan menghargai jasanya
Menuruti langkahnya jejak pun ada
Jiwanya memberikan pengorbanannya
Tinta-tinta bocor tumpahkan darahnya
Lembaran pun tersobek-sobek singgasana
Suaranya menggemakan dunianya
Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya
Kuhaturkan terima kasih kepadanya
Wahai guruku, jiwaku
Tanpamu, aku tak akan bisa terbang hingga ke langit
Permata indah, indahkan cinta
gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku
Karya: Adhitya Vebri P.
Sekolahku …..
Hanya di sekolah aku bertemu dengan saudara ke-2 ku
Hanya di sekolah tempatku menimba ilmu agar pandai
Hanya di sekolah aku bertemu dengan orang-orang yang menuntunku dalam menimba ilmu, yaitu guru
Merekalah yang sabar menuntunku meski ku tak tahu
Hanya di sekolah aku bisa merasakan kebersamaan, kekompakan, suka dan duka
Sekolahku …..
Setiap hari aku melangkah menuju sekolah
Dengan iringan doa yang ikhlas di setiap langkah
Bersungguh-sungguh saat sudah disana
Untuk sukses di masa depan
Demi berguna bagi Nusa dan bangsa
Sekolahku …..
Kini Saatnya aku pergi
Untuk menempuh jenjang yang lebih tinggi
Dengan bekal ilmu yang kuperoleh selama di sekolah ini
Akan ku ingat sampai nanti
Terima kasih sekolahku
Jayalah selalu
Karya: Melly Haryanti
Kaulah yang paling sabar
Mengajari kami huruf demi huruf
Kau tak pernah lelah
Membagi ilmu mu yang kau punya
Untuk dibagikan ke kami
Guru kaulah yang paling sabar menghadapi tingkah laku kami
Guru maafkan kami yang selalu membuat mu marah
Guru terima kasih kau telah membimbing kami
Guru tanpamu kami tidak bisa sukses seperti sekarang
Terima kasih atas jasa-jasa yang telah kau berikan kepada kami
Engkaulah wahai guruku
Karya: Noraina Rafa E.
Sekolahku …..
Disinilah tempatku menimba ilmu
Mengerti caranya untuk menjadi lebih dewasa
Tempat dimana aku bertemu orang-orang yang kusayangi
Sekolahku …..
Dua tahun sudah aku berada disini
Setelah itu aku akan pergi meninggalkanmu
Untuk mengejar cita-citaku
Sekolahku …..
Terima kasih telah memberikanku ilmu yang bermanfaat
Terima kasih juga untuk guru-guru yang selalu membimbingku dengan sabar
Dan teman-teman yang selalu ada untukku di saat senang maupun sedih
Karya: Dan Higgins
The bell tolls, a resonant song of the end,
Echoing through empty halls, round the bend.
Bags packed with textbooks, worn and used,
Filled with knowledge, our minds infused.
Standing on the brink of summer’s sweet call,
We bid the school year goodbye, once and for all.
Yet in the silence, a promise does bloom,
Of sunny days free from the classroom’s gloom.
So, here’s to the end, and to beginnings anew,
To the adventures that await, and dreams to pursue.
As one chapter closes, another unfurls,
In the endless book of life’s precious pearls.
Karya: Dan Higgins
Farewell to the halls, to lessons learned,
To the pages of textbooks diligently turned.
Summer beckons us forth, into its embrace,
Promising freedom, a slower pace.
No more tests, no more grades to fear,
Just the open sky, crystal clear.
A time for rest, for joy, for play,
For basking in the light of day.
So here’s to endings, and to fresh starts,
To the rhythm of young, eager hearts.
May the end of the school year be but a door,
To a summer filled with delights galore.
Karya: Dan Higgins
The school year ends, the final page is turned,
Lessons have been taught, knowledge has been learned.
Now comes the time for us to part,
With memories etched upon our heart.
Summer awaits with open arms,
Promising days filled with charms.
No more homework, no more tests,
Just endless days of well-earned rest.
So here’s to endings, and to fresh starts,
To the rhythm of young, eager hearts.
May the end of the school year be a path,
Leading us to summer’s joyous aftermath.
Karya: Dan Higgins
Lessons etched in time, now we depart,
From every subject, every art,
School year’s end, a brand new start.
Knowledge gained, played its part,
In shaping us, right from the start,
Lessons etched in time, now we depart.
From science lab to music’s heart,
Each class has given us a head start,
School year’s end, a brand new start.
Friends made, a crucial part,
Of this journey, from which we part,
Lessons etched in time, now we depart.
So here’s to a future bright and smart,
As we follow our own chart,
Lessons etched in time, now we depart,
School year’s end, a brand new start.
Karya: Edgar Albert Guest
Somebody said that it couldn’t be done
But he with a chuckle replied
That “maybe it couldn’t,” but he would be one
Who wouldn’t say so till he’d tried.
So he buckled right in with the trace of a grin
On his face. If he worried he hid it.
He started to sing as he tackled the thing
That couldn’t be done, and he did it!
Somebody scoffed: “Oh, you’ll never do that;
At least no one ever has done it;”
But he took off his coat and he took off his hat
And the first thing we knew he’d begun it.
With a lift of his chin and a bit of a grin,
Without any doubting or quiddit,
He started to sing as he tackled the thing
That couldn’t be done, and he did it.
There are thousands to tell you it cannot be done,
There are thousands to prophesy failure,
There are thousands to point out to you one by one,
The dangers that wait to assail you.
But just buckle in with a bit of a grin,
Just take off your coat and go to it;
Just start in to sing as you tackle the thing
That “cannot be done,” and you’ll do it.
Karya: Christina Rossetti
Does the road wind up-hill all the way?
Yes, to the very end.
Will the day’s journey take the whole long day?
From morn to night, my friend.
But is there for the night a resting-place?
A roof for when the slow dark hours begin.