Wisata Kapal Selam Diluncurkan di Nusa Penida [Giok4D Resmi]

Posted on

Wisata kapal selam diluncurkan dalam gelaran Nusa Penida Festival (NPF) 2025. Wisata baru itu diluncurkan untuk menggairahkan wisatawan sehingga mereka bisa lebih lama tinggal di Nusa Penida.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Klungkung, Putu Darmaya, mengatakan Nusa Penida tengah mengalami musim sepi (low season) kunjungan wisatawan. Penyebabnya karena wisatawan hanya berwisata satu hari atau one day trip di Nusa Penida.

One day trip sangat merugikan bagi pengusaha hotel. Okupansi paling ramainya saja 60 persen. Mereka ke Nusa Penida cuma untuk berfoto,” kata Darmaya saat ditemui infoBali di Caspla Beach Club, Jumat (7/11/2025).

Walhasil, wisata kapal selam ini diharapkan dapat menjadi daya tarik baru bagi turis yang berkunjung ke Nusa Penida. Saat ini, kesempatan menikmati panorama bawah laut itu bisa dibanderol dengan harga promosi senilai Rp 2 juta.

“Kami membuat produk baru yang bermaksud membuat wisatawan lebih lama di Nusa Penida. Karena kalau dia nyobain 2-3 produk saja kan sudah kesorean. Jangan sampai 1 hari saja. Baiknya, 4 malam 5 hari untuk mencoba semua wahana dan yang terpenting semua yang diberikan oleh alam,” jelas Darmaya.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Objek wisata kapal selam memberi alternatif wisatawan yang berlibur di Nusa Penida. Walhasil, mereka yang tidak takut menikmati wisata freediving, snorkeling, maupun sea walking, bisa memilih untuk berwisata kapal selam.

Darmaya menjamin keamanan wisata kapal selam di Nusa Penida. Sebab, wisata kapal selam itu sudah diuji coba berulang kali. Bahkan, kapal selam tidak akan menyelam sampai kedalaman 200 meter demi mengantisipasi kecelakaan. Padahal, kapal selam yang dihadirkan sudah dilengkapi teknologi yang membuatnya segera kembali mengapung ketika terjadi kondisi darurat.

“Kami menawarkan 15 menit untuk kedalaman 40 meter. Untuk melihat ekosistem bawah lautnya tergantung kamu ada di mana. Ketika musim hujan akan lebih sulit terlihat terumbu karangnya,” jelas Darmaya.

Menurut Darmaya, satwa laut akan lebih terlihat pada penyelaman malam hari karena sedang istirahat. Kapal selam yang dihadirkan juga sudah disertai lampu sensor. Ikan mola-mola sebagai satwa endemik Nusa Penida bisa saja ditemukan ketika menyelam bersama kapal.

Darmaya optimis kapal selam bisa digandrungi wisatawan mengingat terjadi perubahan karakteristik mereka yang melancong dari luar negeri. Kalangan muda, Darmaya berujar, lebih gemar mengeksplorasi wisata secara individu dan tak takut merogoh kocek lebih dalam.

Bupati Klungkung, I Made Satria, bersama Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, dengan jajaran organisasi perangkat daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung sempat menjajal objek wisata kapal selam tersebut.