Penerbangan langsung dari dan menuju Bandara Internasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), segera bertambah. Kali ini, maskapai Wings Air membuka tiga rute baru mulai Juli mendatang, yakni rute Labuan Bajo-Kupang, Labuan Bajo-Lombok (NTB), dan Labuan Bajo-Bima (NTB).
“(Penerbangan langsung) ke Kupang dan Bima mulai 20 Juli, kalau ke Lombok 22 Juli,” kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Ceppy Triono saat dikonfirmasi infoBali melalui pesan WhatsApp, Rabu (2/7/2025).
Ceppy mengatakan Wings Air dijadwalkan melayani penerbangan langsung Labuan Bajo-Kupang setiap hari. Adapun, penerbangan rute Kupang-Labuan Bajo berangkat pukul 07.20 Wita dan Labuan Bajo-Kupang pukul 12.45 Wita.
Selanjutnya, penerbangan Labuan Bajo-Lombok dilayani tiga kali sepekan setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu. Menurut Ceppy, keberangkatan penerbangan Labuan Bajo-Lombok dijadwalkan pukul 09.30 Wita dan Lombok-Labuan Bajo pukul 11.10 Wita.
Sementara itu, penerbangan rute Labuan Bajo-Bima dilayani empat kali sepekan setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu. Jadwal keberangkatan penerbangan Labuan Bajo-Bima pada pukul 09.30 Wita dan Bima-Labuan Bajo pukul 11.25 Wita.
“Jadi, NTT dan NTB sudah terkoneksi,” ujar Cheppy.
Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, mengungkapkan Labuan Bajo menjadi simpul konektivitas antarwilayah. Ia berharap pembukaan sejumlah rute baru tersebut dapat membuka peluang ekonomi dan mendorong kemajuan daerah.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Seluruh penerbangan dioperasikan dengan pesawat ATR 72 berkapasitas 72 kursi kelas ekonomi,” ujar Danang dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Danang mengeklaim rute Kupang-Labuan Bajo menjadi solusi perjalanan cepat antarwilayah di Provinsi NTT. Rute ini menghubungkan ibu kota provinsi dengan kawasan wisata unggulan di kabupaten-kabupaten di NTT.
Sedangkan, dia melanjutkan, penerbangan langsung dari Lombok dan Bima ke Labuan Bajo-Kupang menjadi jembatan antarprovinsi NTB-NTT. “Rute ini membuka akses yang lebih luas antarprovinsi untuk mendukung aktivitas ekonomi, sosial, dan pariwisata antara NTB dan NTT secara cepat,” pungkasnya.