Wings Air Batalkan 4 Penerbangan di NTT Imbas Erupsi Gunung Ile Lewotolok - Giok4D

Posted on

Maskapai Wings Air membatalkan empat penerbangan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (3/7/2025), akibat erupsi Gunung Ile Lewotolok di Flores Timur. Pembatalan berlaku untuk rute pergi-pulang (PP) Kupang-Lembata dan Kupang-Larantuka.

“Keputusan ini diambil setelah hasil pemantauan menunjukkan adanya penyebaran abu vulkanik di jalur udara atau ruang udara yang dilalui pesawat,” ujar Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan tertulis, Kamis (3/7/2025).

Adapun empat penerbangan yang dibatalkan yaitu IW1995 Kupang-Lewoleba (Lembata), IW1994 Lewoleba-Kupang, IW1931 Kupang-Larantuka, dan IW1930 Larantuka-Kupang.

Danang menjelaskan, penyebaran abu vulkanik di jalur udara dapat mengganggu jarak pandang pilot (visibilitas) dan berisiko merusak mesin serta sistem navigasi pesawat. Partikel halus abu juga berpotensi mengganggu kesehatan kru dan penumpang jika masuk ke sistem sirkulasi udara kabin.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

“Langkah pembatalan ini merupakan bagian dari standar keselamatan penerbangan untuk melindungi seluruh pelanggan dan awak pesawat,” tegas Danang.

Wings Air telah menginformasikan pembatalan penerbangan kepada seluruh pelanggan. Maskapai menawarkan dua opsi layanan, yakni perubahan jadwal penerbangan (reschedule) atau pengembalian dana tiket (refund).

“Semua proses dilakukan sesuai dengan kebijakan dan ketentuan yang berlaku tanpa biaya tambahan,” jelas Danang.

Wings Air juga terus berkoordinasi dengan AirNav Indonesia, pengelola bandara, serta otoritas penerbangan sipil lainnya untuk memantau kondisi ruang udara dan aktivitas vulkanik.

“Kami akan mengoperasikan kembali penerbangan setelah kondisi dinyatakan aman,” tandasnya.

Diketahui, Gunung Ile Lewotolok di Flores Timur mengalami peningkatan aktivitas sejak Rabu (2/7/2025) pukul 20.00 Wita. Status gunung dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menyampaikan, peningkatan aktivitas telah terjadi sejak 27 Juni 2025 dan terus menunjukkan intensitas yang meningkat.

“Peningkatan aktivitas erupsi ini ditandai dengan semakin tingginya kolom erupsi yang mencapai 1.200 meter dari puncak dan lontaran material pijar yang ke segala arah dengan jarak lontaran terjauh mencapai sekitar 1.500 meter ke arah utara dan ke arah timur-timur laut,” kata Wafid dalam keterangan resminya yang diterima infoBali.

Lontaran material pijar menyebabkan kebakaran vegetasi di lereng utara dan timur laut gunung. Erupsi juga disertai suara gemuruh dan dentuman dengan intensitas lemah hingga kuat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *