Pelanggan Perumda Tirta Tohlangkir atau PDAM Karangasem di Banjar Dinas Batumadeg, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, mengeluh air yang keluar dari keran keruh seperti tercampur lumpur. Air tersebut terpaksa dibuang karena tidak bisa dipakai untuk memasak maupun mencuci.
Salah seorang pelanggan, I Gede Widana, mengatakan sejak pagi air yang mengalir dari kerannya berwarna kecoklatan. Padahal hari itu merupakan giliran dirinya mendapatkan aliran air, mengingat distribusi air di wilayahnya dilakukan bergiliran.
“Sampai saat ini saya nyalakan kran air yang keluar masih keruh, jadi terpaksa dibuang padahal dapat giliran air cuma sebulan sekali,” kata Widana, Senin (8/9/2025).
Widana berharap PDAM memberikan penjelasan terkait kondisi ini. Menurutnya, jika tidak segera diperbaiki, masyarakat terpaksa membeli air bersih dari mobil tangki.
“Kadang karena air mengalir sebulan sekali, air sudah habis duluan di penampungan sebelum dapat giliran sehingga terpaksa beli dari mobil tangki,” ujarnya.
Ia juga berharap pelayanan air bersih bagi pelanggan di Batumadeg dapat ditingkatkan. Jika memungkinkan, aliran air bisa diberikan seminggu sekali agar persediaan mencukupi.
Kepala PDAM Unit Rendang, I Wayan Mangku, mengatakan keruhnya air disebabkan perbaikan pipa di wilayah Batumadeg beberapa hari sebelumnya. Ia menjelaskan ada proyek yang membuat pipa rusak hingga lumpur masuk ke dalam saluran.
“Lumpur sempat masuk ke dalam pipa ketika melakukan perbaikan, sehingga ketika air mengalir sekarang ke pelanggan warnanya sedikit keruh. Tapi setelah beberapa saat biasanya kembali jernih,” kata Mangku.
Mangku menyebut sekitar 10 pelanggan di Banjar Dinas Batumadeg terdampak air keruh. Ia menambahkan petugas sudah mengimbau agar pelanggan membuang air sementara hingga kembali jernih.
“Karena tekanan air kurang dan posisi pelanggan berada di atas, kami hanya bisa melayani air secara bergiliran seminggu sekali untuk pelanggan di sana,” ucap Mangku.
