Warga di Banjar Adat Desa, Desa Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Badung, menolak pembangunan salah satu minimarket berjaringan di wilayah mereka. Warga sudah menolak toko modern itu sejak 2024. Saat ini, minimarket berjejaring itu belum jadi dibangun.
Mulanya, warga di dusun itu mendengar desas-desus akan didirikan satu toko modern di wilayah mereka. Kabar itu pun membuat warga resah lalu digelar rapat yang diikuti 65 dari total 86 kepala keluarga (KK) anggota masyarakat adat pada November 2024.
Kelian Banjar Adat Desa, I Wayan Arta Yasa, mengakui penolakan itu sudah diungkapkan warga sebelum dia menjabat kelian adat. Menurut Arta, masyarakat setempat menganggap keberadaan toko modern akan mengancam warung kelontong milik warga setempat.
“Penolakan itu bukan orang-perorangan. Itu aspirasi warga banjar yang dibuktikan dengan berita acara hasil rapat. Jadi waktu itu sepakat, bahkan sampai sekarang tidak berubah keputusan untuk menolak,” tutur Arta Yasa ditemui di rumahnya, Selasa (22/4/2025) malam.
Arta menjelaskan warga juga berpendapat jumlah toko modern dengan ukuran toko yang besar sudah cukup mengimbangi jumlah usaha milik warga. Dengan tidak bertambahnya toko modern, warga berharap masyarakat juga kecipratan rezeki.
“Karena UMKM masyarakat bisa jadi salah satu pilihan lain. Di wilayah banjar kami sudah ada satu toko modern. Kami tidak menolak yang sudah ada, tetapi harapan masyarakat ini tidak ada bertambah lagi,” ungkap Arta.
Dia menuturkan sebagian besar masyarakat di dusun itu membuka usaha kecil-kecilan, berupa usaha kuliner dan toko kelontong. Arta tak menampik warga yang punya ruko juga menyewakannya ke warga luar desa untuk dijadikan warung.
“Sampai sekarang belum ada kabar penjajakan dari pihak yang buka toko modern. Warga kami juga masih kondusif,” katanya.
Penolakan toko modern di Banjar Desa, Desa Angantaka ini mencuat di media sosial. Dalam surat yang beredar, warga sesuai hasil rapat memohon kepada Kepala Desa Angantaka untuk tidak mengeluarkan rekomendasi atas rencana dibukanya toko modern baru.
Warga menilai dengan bertambahnya minimarket baru akan mematikan usaha-usaha kecil milik warga setempat. Warga menganggap jumlah toko modern khusus di banjar mereka sudah cukup lantaran sudah ada beberapa toko besar yang sudah beroperasi.