Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri mendorong hotel-hotel di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), agar menyerap dan menjual produk lokal milik pelaku UMKM. Menurutnya, tamu hotel yang berasal dari berbagai negara merupakan pasar potensial bagi produk-produk UMKM daerah.
“Yang nginap di hotel dari lintas negara. Saya berharap lebih banyak hotel yang bekerja sama dengan perhotelan, apalagi di sini hotel-hotel besar begitu. Kita tahu daya beli masyarakat di sana tinggi,” kata Dyah dalam kegiatan Temu UMKM di Labuan Bajo, Rabu (23/7/2025).
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Dyah menilai hotel tidak harus menyediakan produk UMKM langsung di kamar, tetapi bisa menjalin kerja sama agar produk lokal dipasarkan di area hotel.
“Jadi harapannya kalaupun tidak disediakan di kamar tapi misalnya ada sebuah kerjasama dimana produk-produk unggulan yang bisa kita tampilkan di situ (hotel). Para pengunjung tak harus repot kemana-mana, di hotel pun bisa berbelanja,” lanjutnya.
Dalam kegiatan yang dihadiri puluhan pelaku UMKM tersebut, Dyah meminta agar hotel di Labuan Bajo berkomitmen mendukung pengembangan produk lokal. Ia menekankan bahwa investasi hotel harus memberi dampak nyata bagi masyarakat sekitar.
“Minta komitmen dari mereka. Mereka sudah berinvestasi nih di Labuan Bajo lalu sekarang gimana dukungan mereka terhadap produk-produk lokal kebanggaan Labuan Bajo. Ini yang harus kita dorong ke depannya,” tegas Dyah.
Ia menambahkan bahwa ke depan perlu ada aturan yang mewajibkan hotel menggunakan produk lokal, baik dari sisi kebutuhan harian maupun perlengkapan fasilitas.
“Alangkah baiknya lagi kalau misalnya ada sebuah peraturan entah itu nanti kita dorong dari pusat atau daerah sudah cukup, mengenai berapa persen produk-produk yang digunakan untuk perhotelan. Entah itu furniture-nya, entah itu sandalnya, itu kita bisa memberdayakan warga lokal di daerah,” jelas Dyah.
“Jadi pasokannya dari daerah, gak usah bawa dari tempat lain. Ini salah satu cara gimana kita memberdayakan masyarakat. Masyarakat tidak lagi jadi penonton pembangunan di daerah,” sambungnya.
Dyah menyebutkan, Labuan Bajo menjadi salah satu wilayah dengan perkembangan pariwisata yang cukup pesat. Pertumbuhan jumlah hotel pun meningkat seiring seringnya penyelenggaraan kegiatan internasional di kawasan tersebut.
“Di sini segmentasi pasar semakin berkembang, yang tadinya hanya pasar Indonesia, nasional, sekarang berkembang menjadi pasar internasional,” kata Dyah.
Karena itu, ia mendorong pelaku UMKM menghasilkan produk berdaya saing yang mampu masuk ke pasar global. Ia juga meminta pemerintah daerah melakukan kurasi terhadap produk-produk lokal unggulan.