Permintaan bahan bakar minyak (BBM) di Bali mengalami peningkatan sekitar 10 persen selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal tersebut disampaikan Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Todotua Pasaribu, saat melakukan pengawasan dan pengecekan kesiapan Pertamina menghadapi libur Nataru, Rabu (31/12/2025). Terjadi antrean cukup panjang di beberapa SPBU.
Pertamina melakukan pemantauan langsung ke dua SPBU dan dua SPBG di Bali sebagai bagian dari pengecekan terhadap ketersediaan penyaluran, keamanan daripada ketahanan energi, khususnya dalam rangka momen Natal dan tahun baru ini.
Ia memprediksi Bali sebagai salah satu destinasi wisata utama saat Nataru akan mengalami peningkatan signifikan dalam konsumsi BBM dan LPG.
“Tentunya Provinsi Bali dalam momen Natal dan tahun baru ini adalah provinsi yang akan ada peningkatan daripada penggunaan bahan bakar minyak dan juga LPG dalam momen-momen Natal ini, karena kita tahu itu sama bahwa Provinsi Bali adalah provinsi salah satu yang kunjungan wisatawannya terbesar di Indonesia,” katanya saat ditemui di SPBU Pertamina Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kuta, Badung, Rabu (31/12/2025).
Todotua memerinci, peningkatan paling signifikan terjadi pada produk Gasoline dengan kenaikan sekitar 10 persen atau setara 3.135 kiloliter.
“Kalau ini secara angka itu kurang lebih sekitar 10% untuk produk Gasoline. Kalau kita lihat ini kan hampir rata-rata penjualannya sekitar 3.135 kiloliter,” jelasnya.
Sementara itu, untuk produk solar, kenaikannya dinilai tidak terlalu signifikan. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyaknya kendaraan yang masuk dari luar daerah ke Bali. Namun, peningkatan cukup terasa pada produk gasoline seperti Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo.
Selain BBM, konsumsi LPG juga mengalami peningkatan sekitar 2,3 hingga 3 persen atau sekitar 898 metrik ton per hari.
“Kurang lebih sekitar 898 metrik ton per hari itu ada peningkatan kurang lebih sekitar 2,3 sampai 3%,” imbuhnya.
Terkait distribusi, Todotua memastikan secara nasional penyaluran BBM dan LPG masih berjalan aman. Pertamina, kata dia, membentuk Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru untuk melakukan monitoring harian di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.
“Secara informasi karena tiap hari kita ada monitoring desk terhadap ini karena kita buat satgas dalam momentum-momentum seperti ini. Dan ini memang ada satgas Natal dan Tahun Baru. Secara nasional distribusi dan pelayanannya masih aman,” jelasnya.
Namun, dari hasil pemantauan di lapangan, ia mencatat adanya potensi bottleneck atau kepadatan antrean kendaraan roda dua maupun roda empat di beberapa SPBU.
“Saya melihat terhadap adanya bottleneck terhadap flow, baik itu kendaraan roda 2 maupun roda 4, jadi antrean yang cukup panjang. Tentunya ini yang kita akan terus pelajari karena bisnis ini adalah bisnis pelayanan dan ini bagaimana nanti para konsumen ini juga bisa secara nyaman dalam melakukan proses pengisian,” ungkapnya.
Selain itu, Pertamina juga terus melakukan pengawasan terhadap proses pengisian di dispenser, sistem pembayaran, dan pelayanan lainnya. Ke depan, Pertamina berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.






