Wilhelmus Zakaria Johannes atau yang dikenal dengan W.Z. Johannes merupakan seorang pahlawan nasional asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berjasa di bidang kesehatan. Dia merupakan ahli radiologi pertama di Indonesia dan dijuluki sebagai bapak radiologi. Perannya sangat berjasa dalam pengembangan ilmu kedokteran di Indonesia.
Wilhelmus lahir di sebuah desa kecil dan terpencil bernama Talae di Pulau Rote, NTT, pada 16 Juli 1895. Ia merupakan anak pertama dari pasangan M.Z. Johannes dan Ester Johannes-Amalo. Sang ayah bekerja sebagai guru bantu di Sekolah Dasar dan seorang pengurus gereja. Wilhelmus merupakan sepupu dari Herman Johannes.
Wilhelmus mengenyam pendidikan di Sekolah Melayu di Kota Kupang. Pada 1905, ia melanjutkan sekolahnya di Europesche Legere School. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) dan mendapatkan gelar Indische Arts pada 1920.
Wilhelmus mengawali kariernya sebagai dokter di salah satu rumah sakit di Palembang, setelah lulus pendidikan dari STOVIA. Setelah mengabdi selama sembilan tahun, dia pindah ke Centrale Burgelijke Ziekenhuis Batavia. Di sana, Wilhelmus diangkat sebagai asisten dokter B K Van der Plaats, seorang guru besar radiologi.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Pada 1935, ia dipindahkan ke lake Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting di Semarang. Di sana, dia memiliki jasa dan peran penting dalam pengembangan radiologi di rumah sakit itu.
Wilhelmus hanya satu tahun saja di rumah sakit tersebut. Dia dipindahkan kembali ke rumah sakit sebelumnya hingga 1939. Sejak saat itu dia dikenal sebagai ahli radiologi pertama di Indonesia. Pada tahun 1952, WIlhelmus diangkat menjadi Rektor Universitas Indonesia.
Selain di bidang kesehatan dia juga aktif di kegiatan politik. Pada masa pendudukan Jepang, dia mendirikan badan Persiapan Persatuan Kristen (BPPK) bersama Sam Ratulangi, Sitanala dan teman-temannya yang lain. Setelah Indonesia merdeka, BPPK berubah menjadi Partai Kristen Nasional dan berganti nama menjadi Partai Kristen Indonesia (Parkindo).
Wilhelmus pernah ditunjuk menjadi Ketua Umum pertama Parkindo. Dia juga diangkat menjadi anggota dewan rakyat sebagai wakil masyarakat Keresidenan Timor pada 1939.
Saat itu, dewan rakyat merupakan badan konsultatif dan tidak mempunyai kekuasaan untuk menghadapi gubernur jenderal, kepala-kepala departemen dan badan legislatif di Belanda.
Meski begitu, badan tersebut bermanfaat karena masalah masyarakat kolonial dan kebijakan pemerintah menjadi terbuka dan tersebar luas melalui sidang-sidangnya.
Wilhelmus juga membentuk sebuah organisasi bernama Gerakan Rakyat Indonesia Sunda Kecil, sebagai organisasi persatuan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Tak jarang, dia kerap diancam akan ditembak karena mengibarkan bendera Merah Putih di depan rumah.
Wilhelmus meninggal dunia pada 4 September 1952 di Belanda. Atas jasa-jasanya, dia dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Selain itu, dia juga diberikan penghargaan dari Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan pada 1969 sebagai karyawan Anumerta di bidang Pendidikan dan Pengetahuan.
Namanya juga diabadikan sebagai nama rumah sakit umum di Kupang yakni RSU WZ Johannes. Namanya juga pernah diabadikan menjadi nama kapal perang TNI AL yakni KRI Wilhelmus Zakaria Johannes.