Viral Nakes Berlayar 24 Jam Antar Pasien dari Sapuka Sulawesi ke Lombok Timur

Posted on

Aksi dua tenaga kesehatan (nakes) yang mengantar pasien dari Kepulauan Sapuka, Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan, ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedjono Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), viral di media sosial. Keduanya rela berlayar selama 24 jam demi mengantar ibu hamil yang hendak bersalin tersebut.

Kedua nakes itu adalah Eri Ermawati dan Vina Sugiarti. Keduanya merupakan nakes di Puskesmas Liukang Tangaya yang berlokasi di sebuah pulau terpencil di Sulawesi Selatan. Mereka berlayar seharian mengantar pasien karena di tempat kerjanya tak ada dokter spesialis kandungan maupun dokter umum.

“Kondisi janin dalam kandungan sudah melemah, jadinya kami memutuskan untuk merujuk pasien ke Lombok. Kebetulan kapal satu-satunya yang menyandar pada hari itu akan menuju Lombok, makanya kami memilih merujuk pasien ini ke RSUD Soedjono Selong di Lombok Timur,” kata Erma saat ditemui infoBali di RSUD Soedjono Selong, Senin (16/6/2025).

Erna mengungkapkan pasien Puskesmas Liukang Tangaya yang memerlukan rujukan ke rumah sakit masih bergantung pada jadwal kapal dan kondisi cuaca. Menurutnya, jarak ke Lombok Timur lebih dekat ketimbang merujuk pasien tersebut ke rumah sakit di Makassar.

“Kalau dirujuk ke Makassar, membutuhkan waktu 26 jam jika cuaca normal. Itu pun belum tentu ada kapal yang akan menuju ke sana, semuanya tergantung jadwal kapal,” tutur Erma.

Jika tidak ada jadwal kapal, Erma berujar, biasanya pasien yang memerlukan rujukan dievakuasi menggunakan perahu milik nelayan. Erma menuturkan dirinya melayani masyarakat di 15 pulau kecil lainnya yang berada di Kecamatan Liukang Tangaya, Sulawesi Selatan.

“Saya juga pernah membawa pasien dari Sapuka ke Makassar jam 12 malam, diterjang hujan angin. Tapi, demi pasien, rasa takut ketika diterjang ombak itu sudah tidak ada,” ucap perawat Puskesmas Liukang Tangaya itu.

Erma bersama bidan Vina berangkat mendampingi pasien yang hendak melahirkan dari Pulau Sapuka, Sulawesi Selatan, pada pukul 09.00 Wita, Jumat (14/6). Mereka tiba di Pelabuhan Kayangan Lombok Timur keesokan harinya pada pukul 10.00 Wita.

“Kami langsung dijemput sama Relawan Ambulance, kemudian dibawa ke RSUD Soedjono Selong, dan Alhamdulillah langsung ditangani oleh petugas yang ada di RSUD disini,” kata Erma.

Putri Patisia (22) adalah pasien yang dirujuk dari Puskesmas Liukang Tangaya ke Lombok. Putri menuturkan kondisi janinnya lemah saat dirawat di Puskesmas Liukang Tangaya. Ia bersyukur dua nakes dari daerah terpencil di Sulawesi Selatan itu rela mengantarnya sehingga bisa mendapat perawatan di Lombok.

“Saya sangat berterima kasih kepada tenaga kesehatan yang sudah mendampingi sampai Lombok ini. Saya bersyukur mendapatkan pelayanan yang baik dari petugas kesehatan,” kata Putri.

Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Soedjono Selong Bardan Salim mengungkapkan rumah sakit tersebut telah menjalin kerja sama untuk memberikan pelayanan pasien yang berasal dari Pangkajene, Sulawesi Selatan.

“Sebenarnya ini bukan pasien yang pertama, sebelum-sebelumnya juga ada. Kami telah menjalin kerja sama dengan pemerintah setempat,” ujar Bardan.

Bardan menjamin tim medis di RSUD Soedjono Selong akan memberikan pelayanan yang sama untuk seluruh pasien. Berdasarkan pemeriksaan tim medis, kondisi janin Putri dinyatakan telah meninggal dunia sejak dalam kandungan.

“Persalinan dilakukan dengan normal tidak perlu dioperasi karena tidak emergency. Kemarin bayi tersebut lahir, tapi sudah meninggal sejak dalam kandungan,” pungkas Bardan.

Kondisi Janin Pasien Lemah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *