Video Misinformasi Banjir Bikin Wisata Sembalun Sepi, Pelaku Usaha Merugi

Posted on

Pedagang dan pelaku usaha wisata di Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengeluhkan turunnya jumlah wisatawan setelah beredar video misinformasi tentang banjir dan longsor di media sosial. Pemerintah desa setempat meminta para pembuat konten lebih bijak dalam menyebarkan informasi.

Dalam video viral yang berdurasi 32 info tersebut, terlihat potongan-potongan video yang memperlihatkan genangan air di jalan raya dan derasnya air sungai berwarna cokelat dengan tulisan ‘Pray For Sembalun’.

“Sepi tidak seperti hari biasanya, tulisan yang ada di video ‘Pray For Sembalun’ itu menurut saya berlebihan. Padahal dalam video itu hanya menunjukan genangan air di jalan raya dan luapan air sungai yang tersumbat oleh sampah dan curah hujan yang tinggi,” kata pedagang strawberry setempat, Holkin (30), dihubungi infoBali, Rabu (10/12/2025).

Resil (35), pemilik camping ground, juga merasakan dampaknya. Sejumlah tamu membatalkan kunjungan setelah melihat video viral itu.

“Ada juga tamu yang cancel setelah booking dan banyak juga mereka bertanya-bertanya kondisi terkini juga. Tamu tentu mikir-mikir lagi untuk berkunjung karena video yang beredar,” ujar Resil.

Resil khawatir jika kunjungan wisatawan sepi akan berdampak pada meruginya para penyedia jasa wisata di Sembalun. Terlebih menjelang libur natal dan tahun baru (nataru).

“Apalagi sebentar lagi libur tahun baru, kami khawatir jumlah kunjungan wisatawan menurun. Kalau sudah begini tentu kami sebagai penyedia jasa wisata yang dirugikan,” ucap Resil.

Kepala Desa Sembalun Bumbung, Sunardi, menyayangkan viralnya video tersebut. Ia berharap kepada para konten kreator untuk tidak berlebihan menarasikan video banjir maupun longsor di Sembalun.

“Kami sayangkan video viral ini, harapan kami para konten kreator untuk tidak menarasikan secara berlebihan video tersebut, seolah-olah terjadi bencana besar, padahal tidak separah apa yang digambarkan oleh video tersebut,” ucap Sunardi.

Sunardi menjelaskan pada saat hujan deras dua hari yang lalu memang benar menyebabkan meluapnya air sungai ke jalan raya hingga sawah warga terendam. Menurutnya kejadian tersebut disebabkan oleh tersumbatnya sungai karena sampah.

“Ada juga lahan warga yang rusak karena terendam dan air yang meluap ke jalan raya memang itu benar, tapi tidak sampai ada korban jiwa. Kami juga sudah berkoordinasi dengan BPBD untuk normalisasi sungai supaya kejadian yang kemarin tidak terulang lagi,” terang Sunardi.

Sunardi memastikan saat ini Sembalun masih aman dikunjungi untuk berwisata. “Saat ini aman-aman saja untuk dikunjungi, hanya saja perlu antisipasi adanya perubahan cuaca akhir-akhir ini kadang panas, kadang-kadang hujan lebat,” jelasnya.