Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Tengah (Loteng), Lalu Firman Wijaya, buka suara terkait pembangunan venue musabaqoh tilawatil quran (MTQ) tingkat provinsi senilai Rp 21,5 miliar yang menuai kontroversi. Firman mengeklaim pembangunan venue MTQ itu untuk memuliakan Alquran.
“Ini untuk memuliakan Alquran. Kita junjung tinggi,” kata Firman kepada awak media saat ditemui di Kantor Bupati Lombok Tengah, Rabu (2/7/2025).
Firman menjelaskan bangunan tersebut tak hanya digunakan untuk perhelatan MTQ. Menurutnya, bangunan itu juga akan dilengkapi gedung serba guna yang dapat digunakan untuk tempat pesta pernikahan dan lainnya.
“Ada multifungsi lain. Tidak terhenti di sini (MTQ saja),” imbuhnya.
Berdasarkan penelusuran infoBali pada laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Lombok Tengah, tender pembangunan venue MTQ tersebut diikuti 54 peserta. Anggaran Rp 21,5 miliar itu meliputi pekerjaan persiapan dan sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK), gedung auditorium, gedung bencingah, pekerjaan lanskap, serta pengerjaan ground water tank atau sistem penyimpanan air di bawah permukaan tanah).
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lombok Tengah, Lalu Rahadian, mengatakan proyek tersebut telah memasuki tahap lelang. Dari 54 peserta tender, sejauh inii baru dua perusahaan yang mengajukan penawaran.
Rahardian menjelaskan proyek ini akan fokus pada pembangunan dua objek utama, yaitu bencingah yang mewah dan ballroom atau gedung serba guna yang megah di bagian belakang.
“Memang sekarang sebut di kegiatannya pembangunan gedung venue MTQ. Tetapi, kan itu bisa menjadi gedung serba guna besok, tidak hanya MTQ. Setelah MTQ, bahkan bisa menjadi tempat pesta perkawinan,” ujar Rahardian, Senin (30/6/2025).