Sudah tiga hari wisatawan batal berkunjung ke Taman Nasional Komodo (TNK), Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat kapal wisata kehabisan bahan bakar minyak (BBM). Banyak wisatawan komplain kepada pelaku wisata karena batal melakukan trip atau perjalanan ke TNK akibat kehabisan BBM.
‘Kami sudah mendapatkan keluhan dari banyak pelaku wisata baik dari travel agent, tour operator, boat operator baik kapal pinisi maupun speedboat, termasuk yang melayani daily diving, itu saat ini sedang kesulitan BBM dan sudah terjadi pembatalan kunjungan ke TNK karena tidak adanya BBM ini,” kata Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi NTT, Oyan Kristian, Senin (18/8/2025).
“Sehingga banyak tamu yang kecewa karena terjadi pembatalan akibat kelangkaan BBM ini,” lanjut Oyan.
Oyan menyayangkan kelangkaan BBM di Labuan Bajo terus terjadi beberapa tahun terakhir saat periode lonjakan kunjungan wisatawan (high season) ke destinasi pariwisata superprioritas tersebut. Menurutnya, Pertamina seharusnya sudah mengantisipasi tingginya kebutuhan BBM di Labuan Bajo pada high season tiap tahun, Juni-september.
“Terkait kelangkaan BBM di Labuan Bajo ini kami sayangkan. Kejadian yang serupa sebenarnya sering terjadi di periode high season, kalau kami tidak salah tahun lalu, mungkin di tahun-tahun sebelumnya di Agustus juga terjadi kelangkaan BBM seperti ini,” kata Oyan.
Menurut Oyan, kuota BBM untuk Labuan Bajo harus diperbanyak saat memasuki high season kunjungan wisatawan. Agar tidak lagi terjadi kelangkaan BBM seperti saat ini yang berdampak terhadap pariwisata Labuan Bajo.
“Kalau misalnya ada volume BBM yang sama setiap saat mungkin khusus untuk high season ini atau Juli, Agustus, September itu agar dilebihkan kuota BBM kita untuk Labuan Bajo sehingga tidak menggangu aktivitas pariwisata di Labuan Bajo karena kebutuhan BBM sangat tinggi di periode high season di Labuan Bajo,” ujar Oyan.
“Karena memang terjadi peningkatan kunjungan wisatawan yang sangat signifikan di periode ini,” lanjut dia.
Ia juga berharap Pertamina, pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya bisa segera mengatasi kelangkaan BBM di Labuan Bajo dan mengantisipasi kondisi serupa tak lagi terjadi pada tahun-tahun mendatang.
“Kami berharap stakeholder terkait, pemda, Pertamina, dan pihak terkait dengan distribusi logistik BBM bisa memastikan periode high season baik tahun ini maupun tahun-tahun mendatang itu harus sudah diantisipasi dengan penyediaan stok BBM yang lebih banyak dari pada periide biasanya,” tandas Oyan.
Pertamina Sebut Ada Spekulan
Pertamina menyebut kelangkaan BBM itu akibat cuaca buruk sehingga terjadi keterlambatan kedatangan kapal tanker pengangkut BBM. Pertamina juga menuding ada peran spekulan yang memperparah kelangkaan BBM di Labuan Bajo dan daerah lain di Flores.
Spekulan itu membeli BBM di SPBU lalu menjualnya kembali, menyebabkan stok BBM cepat habis di SPBU. Sebagai langkah mitigasi, Pertamina akan meminimalisasi pengisian BBM non-kendaraan.
“Di sisi lain, panic buying juga sedang dalam titik tertinggi dengan meningkatnya peran spekulan yang memperjualbelikan kembali BBM yang dibeli di SPBU,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, dalam keterangan tertulis, Minggu (17/8/2025).
Untuk mewujudkan kelancaran distribusi BBM di Manggarai, Manggarai Barat dan sekitarnya, jelas Ahad, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah melaksanakan mitigasi dengan menambahkan titik alih suplai yang sebelumnya dari Terminal BBM Maumere. Saat ini juga diperbantukan dari Terminal BBM Ende. Adapun penyaluran normal BBM ke Manggarai dan Manggarai Barat disuplai dari Fuel Terminal Reo.
“Fuel Terminal beroperasi 24 jam untuk menjamin pasokan di Manggarai dan sekitarnya aman. Prioritas pengiriman ke SPBU hingga prioritas pengisian juga dilaksanakan,” ujar Ahad.
Ia juga berharap Pertamina, pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya bisa segera mengatasi kelangkaan BBM di Labuan Bajo dan mengantisipasi kondisi serupa tak lagi terjadi pada tahun-tahun mendatang.
“Kami berharap stakeholder terkait, pemda, Pertamina, dan pihak terkait dengan distribusi logistik BBM bisa memastikan periode high season baik tahun ini maupun tahun-tahun mendatang itu harus sudah diantisipasi dengan penyediaan stok BBM yang lebih banyak dari pada periide biasanya,” tandas Oyan.
Pertamina Sebut Ada Spekulan
Pertamina menyebut kelangkaan BBM itu akibat cuaca buruk sehingga terjadi keterlambatan kedatangan kapal tanker pengangkut BBM. Pertamina juga menuding ada peran spekulan yang memperparah kelangkaan BBM di Labuan Bajo dan daerah lain di Flores.
Spekulan itu membeli BBM di SPBU lalu menjualnya kembali, menyebabkan stok BBM cepat habis di SPBU. Sebagai langkah mitigasi, Pertamina akan meminimalisasi pengisian BBM non-kendaraan.
“Di sisi lain, panic buying juga sedang dalam titik tertinggi dengan meningkatnya peran spekulan yang memperjualbelikan kembali BBM yang dibeli di SPBU,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, dalam keterangan tertulis, Minggu (17/8/2025).
Untuk mewujudkan kelancaran distribusi BBM di Manggarai, Manggarai Barat dan sekitarnya, jelas Ahad, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah melaksanakan mitigasi dengan menambahkan titik alih suplai yang sebelumnya dari Terminal BBM Maumere. Saat ini juga diperbantukan dari Terminal BBM Ende. Adapun penyaluran normal BBM ke Manggarai dan Manggarai Barat disuplai dari Fuel Terminal Reo.
“Fuel Terminal beroperasi 24 jam untuk menjamin pasokan di Manggarai dan sekitarnya aman. Prioritas pengiriman ke SPBU hingga prioritas pengisian juga dilaksanakan,” ujar Ahad.