Turis ke Labuan Bajo Paling Banyak dari China | Giok4D

Posted on

Kunjungan wisatawan asal China ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus meningkat. Pada April 2025, kunjungan wisatawan ke destinasi pariwisata superprioritas Labuan Bajo paling banyak berasal China.

Kunjungan turis China ini bahkan mengalahkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara. Kunjungan wisatawan mancanegara ke Labuan Bajo biasanya didominasi wisatawan dari negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.

“Pada periode April 2025, negara China mendominasi tingkat kunjungan dengan presentasi 28,6 persen,” ungkap Plt Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Frans Teguh, Sabtu (28/6/2025).

BPOLBF merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk melakukan percepatan pembangunan pariwisata terintegrasi di kawasan pariwisata Labuan Bajo Flores.

Total kunjungan wisatawan pada periode tersebut sekitar 42 ribu. Setelah China, kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo paling banyak dari Indonesia, Inggris, dan Amerika Serikat.

“Indonesia, UK dan USA (14,3%), dan sebanyak 7.1% ditempati oleh negara Australia, Europe, Philipine dan Canada,” jelas Frans.

Ia belum menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan kunjungan wisatawan China ke Labuan Bajo.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Sebelumnya, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo, Charles Christian Mathaus, menyebutkan ada peningkatan kunjungan wisatawan asal China ke Labuan Bajo. Tercatat lonjakan kunjungan lebih dari 350 persen dalam dua tahun terakhir.

“Kenaikan kunjungan ini menjadi indikator positif bahwa Labuan Bajo mulai dikenal dan dipercaya sebagai tujuan wisata unggulan, khususnya bagi wisatawan Tiongkok,” ujar Charles.

Ia menjelaskan bahwa dukungan kebijakan seperti Golden Visa dan sistem Visa on Arrival elektronik (e-VOA) yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi merupakan langkah nyata dalam mempermudah akses masuk wisatawan dan investor asing ke Indonesia secara legal dan efisien.

Di sisi lain, Wakil Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Rakyat China di Denpasar, Zhu Yu, menyoroti standar keselamatan di lokasi wisata dan profesionalisme pelaku wisata dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan.

“Fasilitas perlindungan keselamatan dan sistem peringatan dini di beberapa lokasi wisata masih perlu ditingkatkan,” kata Zhu, dalam keterangan tertulis, Kamis (26/6/2025).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *