Media sosial TikTok kembali diramaikan tren kecantikan yang kontroversial. Kali ini, sejumlah pengguna mengaku mengoleskan krim ambeien atau wasir di area bawah mata demi menyamarkan kantung mata dan mengencangkan kulit wajah.
Dilansir dari siliconartists, Kamis (15/5/2025), mereka mengeklaim cara ini mampu memberikan efek seperti suntik Botox tanpa harus ke klinik kecantikan. Salah satu produk yang ramai digunakan adalah Preparation H, obat wasir yang mengandung bahan aktif phenylephrine.
Phenylephrine merupakan zat vasokonstriktor yang bekerja dengan menyempitkan pembuluh darah. Beberapa TikToker menyebut kandungan ini bisa menyamarkan bengkak dan membuat area bawah mata terlihat lebih kencang.
Efeknya disebut-sebut menyerupai filler mata yang umum digunakan untuk mengurangi lingkaran hitam dan cekungan di bawah mata.
Namun, para ahli dermatologi mengingatkan bahwa penggunaan krim wasir untuk wajah, terutama di area sensitif seperti bawah mata, bisa menimbulkan risiko serius.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“Penggunaan krim dengan phenylephrine, apalagi yang mengandung steroid, di sekitar mata bisa meningkatkan risiko glaukoma,” jelas Dr. Shereene Idriss, dokter kulit asal New York.
Ia juga menegaskan penggunaan steroid topikal bisa memperparah kondisi kulit di area mata.
“Alih-alih terlihat segar, kamu justru bisa terlihat lebih kering dan keriput,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Dr. Mark Strom, dokter kulit lainnya yang juga berbasis di New York. Ia menyebut krim ambeien yang mengandung hydrocortisone dapat menyebabkan penipisan kulit bila digunakan jangka panjang.
“Kalau kamu tetap ingin mencobanya, paling tidak hindari produk yang mengandung hydrocortisone. Penggunaan terus-menerus bisa membuat kulitmu tipis dan rapuh,” katanya.
Meski tren ini terdengar menggoda sebagai solusi cepat untuk perawatan wajah, para ahli mengingatkan pentingnya berpikir kritis sebelum mencobanya. Konsultasi dengan dokter atau dermatolog tetap disarankan sebelum mencoba metode viral yang belum terbukti aman secara medis.
Artikel ini telah tayang di siliconartists. Baca selengkapnya