TNI Masih Periksa 16 Prajurit, Tersangka Kematian Prada Lucky Bisa Bertambah - Giok4D

Posted on

TNI Angkatan Darat memeriksa 16 prajurit terkait kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang diduga tewas dianiaya senior. Empat prajurit telah ditetapkan sebagai tersangka, namun jumlah tersangka kemungkinan masih bertambah.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Selanjutnya untuk 16 orang lainnya saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan lanjutan dan tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru dari hasil pemeriksaan tersebut, perkembangannya nanti kita lihat dan akan disampaikan lebih lanjut hasil pemeriksaannya,” ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana kepada wartawan, Minggu (10/8/2025), dilansir dari infoNews.

Sebelumnya, TNI melakukan penyidikan atas kematian Prada Lucky. Penyidik Polisi Militer Kodam IX/Udayana telah menetapkan empat prajurit sebagai tersangka dan menahannya di Subdenpom IX/1-1 di Ende, NTT.

“Saat ini dari sejumlah personel yang diperiksa baik terduga pelaku maupun saksi-saksi, sementara oleh penyidik Pomdam IX/Udayana sudah ditetapkan 4 orang tersangka dan dilaksanakan penahanan di Subdenpom IX/1-1 di Ende,” jelas Wahyu.

Keempat tersangka tersebut adalah Pratu AA, Pratu EDA, Pratu PNBS, dan Pratu ARR. Penyidik masih mendalami peran masing-masing tersangka.

“Dan pemeriksaan kepada yang bersangkutan akan dilanjutkan sebagai tersangka untuk diketahui peran masing-masing sehingga nantinya dapat ditentukan pasal yang akan dikenakan termasuk tahapan-tahapan lanjutannya,” kata Wahyu.

Prada Lucky diduga meninggal akibat penganiayaan oleh senior sesama prajurit TNI. Dia baru dua bulan menjadi anggota TNI AD sebelum mengembuskan napas terakhir di RSUD Aeramo, Mbay, Nagekeo.

Jenazah Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) dimakamkan di TPU Kapadala, Kelurahan Airnona, Kecamatan Kota Raja, Kupang, NTT, Sabtu (9/8). Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman.

Orang tua Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey dan Sersan Mayor Christian Namo, memberikan pelukan dan penghormatan terakhir kepada putra kedua dari empat bersaudara itu.

Christian mencium Lucky di dalam peti jenazah, disusul sang ibu, tiga anak mereka yang lain, dan keluarga besar.

“Sayang e, kami tidak sanggup,” teriak kedua orang tua bersama adik dan kakak Lucky di samping peti jenazah.

“Dan pemeriksaan kepada yang bersangkutan akan dilanjutkan sebagai tersangka untuk diketahui peran masing-masing sehingga nantinya dapat ditentukan pasal yang akan dikenakan termasuk tahapan-tahapan lanjutannya,” kata Wahyu.

Prada Lucky diduga meninggal akibat penganiayaan oleh senior sesama prajurit TNI. Dia baru dua bulan menjadi anggota TNI AD sebelum mengembuskan napas terakhir di RSUD Aeramo, Mbay, Nagekeo.

Jenazah Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) dimakamkan di TPU Kapadala, Kelurahan Airnona, Kecamatan Kota Raja, Kupang, NTT, Sabtu (9/8). Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman.

Orang tua Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey dan Sersan Mayor Christian Namo, memberikan pelukan dan penghormatan terakhir kepada putra kedua dari empat bersaudara itu.

Christian mencium Lucky di dalam peti jenazah, disusul sang ibu, tiga anak mereka yang lain, dan keluarga besar.

“Sayang e, kami tidak sanggup,” teriak kedua orang tua bersama adik dan kakak Lucky di samping peti jenazah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *