Ketua Tim Evakuasi Balai TNGR Gede Mustika mengatakan, korban terjatuh di jalur bebatuan sebelum jembatan pertama menuju basecamp Segara Anak. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.00 Wita dan dilaporkan ke TNGR sekitar pukul 11.30 Wita.
“Ini tim sudah menuju ke lokasi ada 8 orang dua di antaranya tim medis. Korban masih di dekat lokasi kejadian,” ujar Mustika saat dikonfirmasi, Rabu (16/7/2025).
Menurut Mustika, bule pria itu diduga terpeleset di jalur pendakian. “Jadi terpleset di jalur. Mungkin jatuhnya kurang bagus makanya patah,” ucapnya.
Mustika menyebutkan, pihaknya belum memastikan jalur evakuasi yang akan digunakan, apakah melalui jalur Torean atau Sembalun. Tim evakuasi diperkirakan tiba di lokasi korban dalam waktu 6-8 jam.
“Yang jelas korban sedang ditunggu oleh guide dan porter di lokasi, belum ada pergerakan. Korban masih menunggu tim evakuasi,” tandasnya.
Mustika menambahkan, BE mendaki Gunung Rinjani melalui jalur Sembalun pada Selasa (15/7/2025) dan diduga jatuh saat perjalanan turun ke Danau Segara Anak setelah summit pada Rabu dini hari (16/7/2025).
“Dia naik ke Rinjani lewat jalur Sembalun kemarin ya, Selasa (15/7/2025). Kemungkinan tadi habis muncak break sebentar (di Pelawangan) langsung turun ke danau,” kata Mustika.
Ketua Asosiasi Tour Organizer Senaru, Munawir, juga membenarkan kabar jatuhnya turis asal Swiss tersebut. “Kalau info dari guide-nya, tamu ini mau turun ke Danau Segara Anak dari Pelawangan Sembalun setelah summit ke puncak Rinjani,” jelas Munawir, Rabu (16/7/2025).
Munawir mengatakan, begitu menerima laporan, pihaknya langsung meminta tour organizer dari Senaru untuk memberikan pertolongan.
“Kalau kronologi pastinya masih belum kami ketahui, hanya saja begitu menerima laporan dari guidenya saya langsung suruh naik TO-nya untuk memberikan pertolongan. Ini sebagai bentuk respons cepat kami,” ujarnya.
Laporan tersebut juga telah diteruskan ke pihak TNGR untuk penanganan lebih lanjut.
