Tito Sentil Pertumbuhan Ekonomi Bima Cuma 2,82%, Paling Buncit di NTB

Posted on

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menyentil pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang hanya mencapai 2,82% pada triwulan I 2025. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bima menjadi yang paling buncit di NTB.

“Saya tolong atensi betul Kabupaten Bima. Pertumbuhan ekonomi 2,82%, Lombok Barat 3,02%, Sumbawa 3,12%. Rendah itu dibanding ekonomi nasional,” ujar Tito saat membuka data pertumbuhan ekonomi 10 kabupaten kota di NTB pada acara puncak Musrenbang RPJMD NTB 2025-2028 di Mataram, Rabu (4/6/2025).

Menurut Tito, pertumbuhan ekonomi paling tinggi dicapai oleh Sumbawa Barat mencapai 12,01%. Pertumbuhan ekonomi Sumbawa Barat melebihi angka ekonomi nasional di mencapai 5,03% di luar tambang.

“Bukan saya mau sanjung Bupati Sumbawa Barat Pak Amar (Nurmansyah), tetapi ini harus dicontoh,” kata Tito.

Selain melihat pertumbuhan ekonomi, Tito juga meminta daerah memperhatikan angka inflasi. Inflasi menjadi poin penting lantaran menyangkut masalah perut.

“Di survei IPO, jadi rakyat Indonesia itu peduli cost of living. Rakyat peduli biaya hidup murah dibandingkan gaji. Jangan sampai biaya hidup tinggi gaji nggak naik-naik,” tutur Tito.

Angka inflasi di NTB mencapai 1,63%. Angka ini sudah mendekati angka nasional rentang 1 sampai 2,1%. Angka inflasi ini, menurut Tito, pasti tidak memberatkan rakyat dan membuat petani dan nelayan senang.

“Jika ditarik ke bawah, ada tiga kabupaten yang memenuhi target. Kabupaten Sumbawa, Mataram, Bima, ini mendekati 1,5%, yang lain itu terjadi deflasi,” ungkap mantan Kapolri itu.

Soroti Angka Inflasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *