Teror Tetangga di Klungkung hingga Sindiran PDIP ke Partai Lain update oleh Giok4D

Posted on

Sejumlah peristiwa menyita perhatian warga Bali sepanjang sepekan terakhir. Dari Klungkung, kasus dugaan teror terhadap satu keluarga oleh tetangganya viral setelah rekaman CCTV pengancaman dengan sabit tersebar di media sosial.

Di ranah politik, PDIP Bali menyentil partai-partai lain yang dianggap enggan ikut merayakan Bulan Bung Karno. PDIP menyebut hanya merekalah yang konsisten menjalankan ajaran sang proklamator secara ideologis dan biologis.

Sementara itu, warga Denpasar dihebohkan karcis parkir sepeda motor Rp 5.000 yang melebihi tarif resmi. DPRD pun mendesak sanksi tegas terhadap petugas parkir nakal.

Dari Buleleng, kabar gembira datang bagi peternak lokal. Presiden Prabowo Subianto membeli sapi kurban jumbo seberat 772 kilogram dari peternak asal Desa Petandakan.

Berikut rangkuman berita terpopuler sepekan versi infoBali dalam rubrik ‘Bali Sepekan‘:

Pasangan suami istri, Ni Made Lastini dan Edhi Yuda, warga Jalan Plawa, Semarapura Klod, Klungkung, akhirnya melapor ke polisi setelah bertahun-tahun merasa diteror oleh tetangganya yang juga masih keluarga. Aksi terakhir yang terekam CCTV terjadi Sabtu (24/5/2025) pagi.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Dalam rekaman berdurasi hampir tiga menit yang viral di Facebook, terlihat seorang pria bertopi hitam dan berbaju oranye membawa sabit mendatangi rumah Lastini. Saat itu Lastini sedang mengantar anaknya sekolah menggunakan motor. Sambil membawa sabit, pria tersebut terlihat mengintimidasi dari depan rumah.

“Ini bukan pertama kali. Berpuluh-puluh tahun dia dendam, entahlah apa masalahnya. Ditanya tak pernah ada jawaban,” tulis Lastini di akun Facebook-nya, Laztini Qudux.

Lastini menyebut teror telah berlangsung selama lima tahun sejak ia menikah. Ia bahkan pernah dikejar di jalan hingga rumah dilempar sampah dan disiram cairan tak dikenal. Dia menyayangkan sikap masyarakat sekitar yang menyuruh diam dan tak bertindak tegas.

Kasus tersebut telah dilaporkan ke Polres Klungkung. Kasi Humas Polres Klungkung, AKP Agus Widiono, membenarkan laporan tersebut dan menyebut sedang ditangani oleh Reskrim.

“Yang korban diancam sudah melapor beberapa hari lalu ke Polres Klungkung,” kata Agus kepada infoBali, Minggu (25/5/2025).

Belakangan diketahui, antara pelaku dengan korban masih ada hubungan keluarga. Polisi masih menyelidiki kasus ini.

PDIP Bali menyoroti partai-partai lain yang dinilai belum terbuka ikut memperingati Bulan Bung Karno. Ketua Bidang Ideologi DPD PDIP Bali, I Ketut Suryadi alias Boping, menyebut ada partai yang masih malu-malu karena latar sejarahnya berasal dari Orde Baru.

“Jadi malu-malu ikut, padahal Bung Karno sudah diakui sebagai pahlawan,” kata Boping dalam konferensi pers di Kantor DPD PDIP Bali, Minggu (25/5/2025).

Boping menekankan bahwa PDIP adalah partai yang secara ideologis dan biologis paling lekat dengan ajaran Bung Karno. Ia menambahkan bahwa Bali telah memperkuat peringatan ini melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno.

Bendahara PDIP Bali, Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack, mengatakan partainya belum akan mengajak partai lain bergabung merayakan momen ini.

“Biarkan dulu kami beri contoh. Kalau ini diterima masyarakat, ke depan mudah-mudahan pihak lain tertarik,” kata Dewa Jack.

PDIP Bali telah menyiapkan sejumlah kegiatan edukatif hingga pelestarian lingkungan untuk merayakan Bulan Bung Karno ke-6 tahun ini.

Foto karcis parkir insidental dengan tarif Rp 5.000 untuk sepeda motor viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Jalan Diponegoro, tepatnya di depan In-laws Coffee & Eatery, Denpasar.

Padahal, sesuai Peraturan Wali Kota Denpasar Nomor 64 Tahun 2023, tarif parkir resmi hanya Rp 2.000 untuk motor. Direktur Utama Perumda Bhukti Praja Sewakadharma, I Nyoman Putrawan, menjelaskan bahwa parkir tersebut bagian dari kerja sama insidental dengan panitia HUT ke-60 Banjar Catur Panca.

Namun, menurut Putrawan, seorang petugas bernama Rada menyalahgunakan karcis dan menarik pungutan di luar waktu dan lokasi kegiatan.

“Dia tidak mengembalikan karcis dan menyalahgunakannya,” jelas Putrawan, Senin (26/5/2025).

Perumda telah memberikan surat peringatan pertama (SP1) kepada petugas tersebut. Namun, Anggota Komisi I DPRD Denpasar, Yonathan Andre Baskoro, menilai SP1 tidak cukup memberi efek jera.

“Kalau hanya SP, tidak memberi efek jera. Kalau ini pungli, sebaiknya ditindak sesuai UU Tindak Pidana Korupsi,” ujar Yonathan saat meninjau lokasi kejadian.

Ia berharap pengelolaan parkir dilakukan lebih profesional untuk menghindari kejadian serupa.

Presiden Prabowo Subianto membeli hewan kurban dari seorang peternak di Kabupaten Buleleng, Bali. Sapi bali jantan seberat 772 kilogram itu dibeli dengan harga Rp 75 juta dari Ketut Sukata (55), warga Desa Petandakan, Kecamatan Sukasada.

“Rasanya senang, Pak, bangga juga,” kata Sukata kepada infoBali, Rabu (28/5/2025).

Sapi itu telah dipeliharanya sejak masih kecil, sekitar 4,5 tahun lalu. Sukata menyebut ini bukan kali pertama sapi miliknya dibeli oleh presiden. Sebelumnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo juga pernah membeli sapi hasil ternaknya yang saat itu berbobot 632 kilogram.

“Dulu juga senang. Tapi yang sekarang lebih istimewa. Lebih berat, lebih mahal, dan lebih bikin bangga,” ujarnya.

Sapi kurban tersebut rencananya akan diserahkan ke Masjid Jami Safinatusalam, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, sebelum Hari Raya Idul Adha. Sukata menyebut Dinas Pertanian Provinsi Bali sudah memeriksa kondisi sapi secara ketat, mulai dari kesehatan, bobot, hingga kelengkapan dokumen.

“Ini pertama kalinya saya jual sapi semahal itu. Biasanya paling Rp 30 sampai Rp 40 juta. Tapi karena ini ukuran jumbo dan untuk Presiden, ya saya senang banget,” ujarnya semringah.

1. Bertahun-Tahun Diteror Tetangga, Warga Klungkung Lapor Polisi

2. PDIP Sindir Partai Lain Malu Rayakan Bulan Bung Karno

3. Viral Parkir Motor Rp 5.000 di Denpasar, Petugas Dapat SP1

4. Prabowo Beli Sapi Kurban Jumbo Rp 75 Juta dari Peternak di Buleleng

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *