Terdakwa Peltu Yun Hery Lubis, pelaku penembakan tiga polisi disebut sudah meminta izin Kapolsek Negara Batin Anumerta Lusiyanto untuk membuka arena sabung ayam. Dakwaan itu dibantah istri almarhum kapolsek, Sasnia (42).
Hal itu terungkap dalam sidang perdana terkait judi sabung ayam berujung tewasnya tiga polisi. Di persidangan terungkap, Peltu Lubis menemui Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto untuk membuka judi sabung ayam.
Dalam sidang itu, Oditur Kolonel CHK Darwin Butar-Butar menyebut terdakwa Peltu Yun Hery Lubis merupakan pemilik arena judi sabung ayam tersebut. Sehari sebelum penggerebekan berujung penembakan, terdakwa disebut sempat menemui kapolsek untuk meminta izin membuka arena sabung ayam.
“Pada Minggu (16/3/2025) satu hari sebelum kejadian terdakwa sempat menemui Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto untuk meminta izin membuka arena sabung ayam, dan kapolsek mengizinkan acara tersebut dengan catatan jangan ada keributan,” ungkap Oditur Kolonel CHK Darwin Butar-Butar dalam persidangan, Rabu.
Dakwaan itu kemudian dibantah sang istri Sasnia. Kata dia, suaminya tidak pernah memberikan izin sama sekali untuk terdakwa melakukan event perjudian sabung ayam.
“Tidak bener dakwaan yang dibacakan tidak sesuai fakta, mana ada suami saya memberikan izin perjudian sabung ayam itu,” katanya kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).
Sasnia menjelaskan pada Minggu (16/3/2025) satu hari sebelum kejadian suaminya Lusiyanto sedang puasa dan bangun siang kemudian langsung berangkat ke Belitang, Sumatera Selatan.
“Saya ingat betul, posisi kami saat tanggal (16/3) sedang di Belitang dan pulang lagi ke Polsek besoknya (Senin), jadi mana ada ketemu sama terdakwa Peltu Lubis, kalau dia bilang ketemu pada Minggu bohong itu,” ungkapnya.
Sasnia dia berharap kedua terdakwa yang terlibat atas pembunuhan suaminya dihukum mati.”Kami hanya berharap pelaku pembunuhan ini dihukum mati, jelas itu keduanya terlibat pembunuhan berencana sudah menyiapkan senjata api terlebih dahulu sebelum kejadian,” ujarnya.
