Kepolisian Daerah (Polda) Bali belum dapat memastikan adanya keterlibatan gangster asal Australia dalam kasus penembakan dua warga negara (WN) Australia di vila kawasan Munggu, Badung, Bali. Penembakan itu menyebabkan satu korban tewas.
“Kami belum bisa sampaikan itu (keterlibatan gangster Australia),” ungkap Kabid Humas Polda Bali Kombes Ariasandy di Denpasar, Senin (16/6/2025).
Ariasandy menegaskan informasi yang disampaikan hanya berdasarkan hasil penyelidikan para penyidik. Ia menambahkan, saksi-saksi dan korban yang selamat masih akan dimintai keterangan. Penyidik, menurut dia, kemungkinan akan memeriksa lebih dari tujuh saksi.
“Korban maupun saksi selama kami butuhkan keterangan tentunya masih dalam ranah kewenangan penyidik,” tambahnya.
Penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) terjadi di sebuah vila di kawasan Munggu, Badung, pada Sabtu (14/6/2025). Dalam insiden tersebut, korban bernama Zivan Radmanovic tewas di tempat, sementara korban lainnya, Sanar Ghanim (35), mengalami luka serius.
Keduanya merupakan WN Australia. Sanar Ghanim sempat menjalani perawatan intensif dan kini telah keluar dari rumah sakit.
Kapolres Badung AKBP M Arif Batubara menyebut pihaknya masih memburu dua terduga pelaku penembakan. Penanganan kasus ini dilakukan oleh Polres Badung yang berkoordinasi dengan Polda Bali.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Kami masih memburu pelaku, koordinasi dengan Polda Bali,” kata Arif Batubara, Minggu (15/6/2025).
Dari keterangan saksi, pelaku diduga dua orang pria yang berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dengan logat Australia.
Dokter Spesialis Forensik RSUP Prof Ngoerah, Dudut Rustyadi, mengungkap kondisi jenazah Zivan Radmanovic. Jenazah diterima sekitar pukul 05.50 Wita, Sabtu (14/6/2025), dan diperiksa secara luar sekitar pukul 06.42 Wita.
“Dari hasil pemeriksaan luarnya, jenazah masih dalam keadaan segar. Belum ada ditemukan tanda-tanda pembusukan. Perkiraan waktu kematian belum bisa disampaikan. Kemudian untuk luka-luka kami temukan ada beberapa jenis luka bervariasi,” kata Dudut di RSUP Prof Ngoerah, Senin (16/6/2025).
Tim forensik menemukan luka terbuka yang diduga akibat tembakan peluru di dada kiri, perut, punggung tangan, dan bokong korban. Selain itu, ditemukan luka terbuka, lecet, dan memar akibat kekerasan atau benda tumpul di wajah, dagu, bahu kiri, tangan, paha, dan kaki korban.
“Kami juga menemukan ada beberapa luka lecet dan memar yang tersebar di wajah, badan dan tangan,” tambahnya.
Hingga kini, penyebab kematian belum dapat dipastikan karena tim medis masih menunggu pemeriksaan dalam. RSUP Prof Ngoerah telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menghadirkan istri korban guna pelaksanaan autopsi.
Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Bali tidak akan tinggal diam atas insiden penembakan terhadap WNA tersebut.
“Memang di setiap negara pasti ada persoalan, hal-hal yang bisa terjadi itu di luar kemampuan kita bersama,” kata Giri Prasta di Kantor Gubernur Bali, Senin (16/6/2025).
“Artinya itu bisa terjadi di luar pikiran kita. Tetapi, kami pemprov tidak akan tinggal diam, kami sudah bersinergi dengan kekuatan penuh,” sambungnya.
Ia menjelaskan, Pemprov Bali rutin memperkuat keamanan melalui Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) yang melibatkan banjar dinas dan kelian adat, serta operasi malam hari bersama TNI-Polri.
“Paling nggak kita meminimalisasi persoalan-persoalan kriminal yang ada di Bali. Kami jaminkan itu,” tegas Giri.