Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menggenjot pendapatan retribusi dari kolam renang Mataram Water Park (MWP) yang terletak di Jalan Udayana, Mataram. Salah satu strategi yang ditempuh adalah dengan menetapkan tarif renang ramah di kantong, yakni Rp 5-10 ribu per orang.
“Untuk pelajar, tarifnya Rp 5 ribu – Rp 10 ribu. Itu sepuasnya berenang. Mau dari pagi sampai malam boleh. Itu jadi salah satu strategi kami untuk menarik orang untuk warga ke MWP,” kata Kepala Dispora Mataram Soehartono Toemiran saat diwawancarai di Mataram, Kamis (24/7/2025).
Menurut Soehartono, tarif tersebut diharapkan bisa membantu meringankan beban orang tua. Sebab, tarif kolam renang di tempat lain di Kota Mataram umumnya berkisar Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu per orang.
“Ini bisa membantu orang tua,” jelasnya.
Tahun ini, target retribusi dari kolam renang MWP ditetapkan sebesar Rp 15 juta, naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 10 juta. Dispora optimistis target tersebut bisa tercapai meski MWP masih sepi peminat.
“Tahun lalu kita lampaui 110 persen, dari target Rp 10 juta. (Rencananya kita akan) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) agar melibatkan pelajar sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah pertama (SMP) untuk olahraga renangnya di MWP. Karena selama ini anak SD-SMP (di Mataram) berenangnya di Water Boom Mataram Mall, Kura-kura, dan kolam lainnya,” tutur Soehartono.
Sebagai informasi, Mataram Water Park mulai dibuka untuk umum sejak akhir 2019. Di masa awal beroperasi, kolam ini ramai dikunjungi, terutama saat akhir pekan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat menurun karena kondisi kolam yang kerap rusak dan air yang kotor.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram Lalu Alwan Basri menyampaikan bahwa Pemkot tengah menyiapkan grand design untuk menata kembali MWP agar lebih menarik pengunjung.
“Sedang kami buatkan grand design agar MWP ini bisa kami padukan dengan Teras Udayana dan pusat kuliner,” kata Alwan.
Alwan menuturkan bahwa MWP awalnya dirancang sebagai pusat latihan atlet renang di Mataram dan sekitarnya. Namun belakangan, Pemkot membuka kolam tersebut untuk umum sebagai tempat rekreasi keluarga.
“Selain untuk pusat latihan, bisa juga untuk rekreasi apalagi di MWP ada kolam untuk anak-anak PAUD dan TK,” terang Alwan.
Sebagai informasi, Mataram Water Park mulai dibuka untuk umum sejak akhir 2019. Di masa awal beroperasi, kolam ini ramai dikunjungi, terutama saat akhir pekan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat menurun karena kondisi kolam yang kerap rusak dan air yang kotor.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram Lalu Alwan Basri menyampaikan bahwa Pemkot tengah menyiapkan grand design untuk menata kembali MWP agar lebih menarik pengunjung.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Sedang kami buatkan grand design agar MWP ini bisa kami padukan dengan Teras Udayana dan pusat kuliner,” kata Alwan.
Alwan menuturkan bahwa MWP awalnya dirancang sebagai pusat latihan atlet renang di Mataram dan sekitarnya. Namun belakangan, Pemkot membuka kolam tersebut untuk umum sebagai tempat rekreasi keluarga.
“Selain untuk pusat latihan, bisa juga untuk rekreasi apalagi di MWP ada kolam untuk anak-anak PAUD dan TK,” terang Alwan.