Karangasem Festival 2025 sebagai bagian dari perayaan HUT ke-385 Kota Amlapura dibuka dengan pementasan Tari Pendet massal yang dibawakan oleh 385 penari. Iring-iringan parade budaya juga memukau ribuan warga yang memadati kawasan Tugu Pahlawan Karangasem, Bali, Kamis (19/6/2025).
Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata (Gus Par) mengungkapkan HUT Kota Amlapura tahun ini mengangkat tema ‘Harmony to Happiness‘. Menurutnya, tema tersebut dimaknai sebagai upaya membangun keselarasan untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan bagi warga Karangasem.
“Perayaan ini saya harap menjadi sarana mengasah kepedulian masyarakat terhadap pelestarian adat, tradisi, dan budaya lokal yang otentik,” kata Gus Par.
Gus Par menuturkan parade budaya saat pembukaan Karangasem Festival diikuti oleh perwakilan delapan kecamatan di Gumi Lahar. Selain parade budaya, Karangasem Festival 2025 juga dimeriahkan oleh pentas seni, pameran UMKM, gerakan bersih-bersih sampah di pantai, hingga pelepasan tukik.
Tak hanya itu, HUT Kota Amlapura tahun ini juga dirangkai dengan pameran fotografi, videografi, dan undian berhadiah. Pengunjung juga akan dihibur oleh sederet artis lokal dan nasional selama empat hari festival, dari 19-22 Juni 2025.
“Karangasem Festival menjadi ajang dan media promosi seni dan kebudayaan yang kita miliki,” imbuh Gus Par.
Pantauan infoBali, ribuan penonton dari anak-anak hingga dewasa tampak antusias menyaksikan pembukaan Karangasem Festival 2025. Salah seorang warga, Ni Kadek Diah, menilai pawai budaya tahun ini lebih baik dari sebelumnya.
“Kalau tahun-tahun sebelumnya cukup terganggu dengan kendaraan yang ikut menyelinap di antara peserta pawai. Tapi, sekarang arus lalu lintas sepertinya dialihkan sehingga kami bisa lebih fokus menonton,” kata Diah.
Sebagai informasi, sejumlah ruas jalan di Kota Amlapura, Karangasem, dialihkan sementara selama pelaksanaan pawai budaya HUT ke-385 Kota Amlapura. Pengalihan arus berlaku mulai pukul 14.00 Wita hingga kegiatan selesai.
Penutupan diberlakukan di beberapa titik, seperti Jalan Diponegoro, Jalan Teuku Umar, dan Jalan Patih Jelantik. Masyarakat yang biasa melewati ruas jalan tersebut diimbau mencari jalur alternatif lain.
Adapun, rute pawai budaya dimulai dari depan Toko Artha Sedana di Jalan Diponegoro. Iring-iringan kemudian melewati Tugu Pahlawan, Jalan Teuku Umar, dan berakhir di Taman Budaya Candra Bhuana.