Tidak ada penumpang yang naik bus Trans Metro Dewata (TMD) saat hari pertama kembali mengaspal di koridor 2, Jumat (18/4/2025). Bus TMD dapat dinikmati penumpang gratis hingga 20 April 2025.
“Hari ini sudah menerima penumpang. Masih gratis. Tapi tetap ngetem karena untuk uji coba pembayaran walaupun belum membayar,” kata Kepala Dinas Perhubungan Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta di GOR Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (18/4/2025).
infoBali sempat menjajal bepergian naik bus warna merah hitam itu dari Terminal Ubung, Denpasar, yang berangkat pukul 12.16 Wita. infoBali mencoba bus rute atau koridor 2 tujuan dari Terminal Ubung ke pemberhentian Monkey Forest Ubud, Kabupaten Gianyar.
Terlihat lebih dari 20 bus kota terparkir rapi di sisi utara Terminal Ubung. Namun, tidak terlihat satu pun penumpang yang naik bus TMD di koridor 2. Hanya terlihat segelintir petugas yang sedang memasang tab on bus sebagai alat pembayaran nontunai dengan uang elektronik atau Qris sesaat sebelum berangkat.
“Alat tab on bus. Alat pembayaran uang elektronik dan Qris. (Pembayaran) boleh dilakukan lebih dari dua kali tapi hanya untuk Qris. Kalau pakai kartu uang elektronik hanya dapat dilakukan sekali sampai waktu gratis selama 1,5 jam,” kata sopir bus TMD, Abi Yunus.
“Jadi, kalau masih ada waktu, gonta-ganti busnya tidak perlu bayar lagi. Itulah kenapa kalau pakai kartu tidak bisa lebih dari sekali,” imbuhnya.
Ada 12 unit bus yang mengaspal di rute atau koridor 2 dan 50 halte di sepanjang rute itu. Jeda atau headway berlangsung selama 17 menit per kedatangan bus di titik pemberhentian.
Sepanjang perjalanan, mulai dari Terminal Ubung, pemberhentian Dharma Alaya, Asrama Brimob, hingga Kantor Perbekel Desa Mas Barat, tidak ada satupun penumpang yang naik bus. Pemberhentian terakhir bus itu di Pasar Seni Ubud.
“Pemberhentian terakhirnya bukan Monkey Forest. Tapi Pasar Seni Ubud,” kata Abi Yunus.
Samsi mengatakan ada juga prosedur operasional yang diuji coba dan dipastikan berlangsung lancar. Pada 20 April 2025, tarif bus TMD mulai diberlakukan sebesar Rp 4.400 untuk dewasa atau umum, anak di atas tiga tahun dikenakan tarif Rp 2.000.
Sedangkan penumpang anak di bawah usia tiga tahun tidak dikenakan biaya. Kemudian, penumpang lansia, pelajar, dan mahasiswa hanya akan dikenakan tarif Rp 2.000.
“Jadi, prosedurnya harus jalan dulu. Tanggal 20 April 2025 (resmi membayar). Kami operasional penuh tanggal 20. Bayar pakai uang elektronik atau Qris,” kata Samsi.
Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster menandatangani perjanjian kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama pemerintah kabupaten (Pemkab) di wilayah Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan). Isi MoU itu terkait porsi pembiayaan operasional TMD.
Porsinya, 30 persen Pemprov Bali dan sisanya dibagi ke pemerintah daerah Sarbagita. Rinciannya, sebesar Rp 15 miliar digelontorkan Pemprov Bali, Rp 14 miliar Pemkot Denpasar, Rp 16 miliar Pemkab Badung, dan Pemkab Gianyar Rp 4,7 miliar.
Sedangkan Pemerintah Kabupaten Tabanan belum berkontribusi pembiayaan dalam operasional bus TMD tahun ini. Porsi pembiayaan dari Pemkab Tabanan tahun ini diambil alih Pemkab Badung.