Suasana Malam Paskah di sejumlah gereja di Pulau Dewata berlangsung khidmat dan dijaga ketat aparat. Beberapa pecalang, pasukan keamanan adat Bali, turut terlibat menjaga lokasi ibadah umat Kristiani.
Pantauan infoBali, dua anggota pecalang berpakaian adat Bali tampak berjaga di depan bangunan Gereja Yesus Gembala Yang Baik (YGYB), Paroki Santo Yoseph Denpasar. Mereka merupakan pecalang dari Banjar Umasari, Ubung Kaja, Denpasar Utara,.
“Tas kami menjaga lalu lintas agar lancar selama misa. Dari Minggu Palma sudah bertugas, tapi giliran dengan anggota pecalang lainnya,” ujar salah satu pecalang yang berjaga di Gereja YGYB, I Wayan Edi Susanta, Sabtu (19/4/2025).
Menurut Edi, toleransi antarumat beragama di wilayah itu terjaga dengan baik. Pecalang, dia berujar, juga turut terlibat ketika umat lainnya beribadah saat hari raya.
“Selain gereja, di sini juga ada paguyuban Muslim dan Tionghoa. Kami berbaur,” imbuh pria 46 tahun itu.
Kehadiran pecalang juga terlihat saat Malam Paskah di Gereja Katolik Tritunggal Mahakudus, Tuka, Dalung, Kuta Utara, Badung. Pecalang di tempat itu mulai bertugas sejak Kamis Putih.
“Kami stand by 30 menit sebelum misa. Biasanya kalau hari raya memang rawan macet, jadi kami bantu atur lalu lintas dan jaga keamanan,” ujar salah satu pecalang di Gereja Katolik Tritunggal Mahakudus, Arie Lasmana.
Arie menuturkan kerja sama antara pecalang adat dengan gereja sudah menjadi tradisi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antarumat beragama dalam menjaga kondusivitas di wilayah tersebut.