SRMA 38 Lombok Timur Resmi Beroperasi, Diharapkan Tekan Pernikahan Dini

Posted on

Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 38 Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), resmi beroperasi. Sebanyak 258 siswa telah terdaftar dan akan mendapatkan akses pendidikan gratis.

“Ini upaya pemerintah dalam mencegah pernikahan usia anak melalui pendidikan, salah satunya SMRA, ini pendidikan gratis dan berkualitas program dari Bapak Presiden Prabowo,” kata Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Nunung Triningsih seusai meresmikan SMRA di Lombok Timur, Jumat (15/8/2025).

Menurut Nunung, pernikahan usia anak sebagian besar disebabkan oleh latar belakang ekonomi. Sehingga keberadaan SRMA diharapkan mampu menekan pernikahan usia anak di NTB melalui akses pendidikan bagi keluarga miskin.

“Anak-anak dari keluarga miskin diberikan akses pendidikan gratis, mulai dari pakaian buku, makan minum, hingga asrama juga gratis semuanya gratis. Selain itu orang tuanya juga diberikan pembinaan, rumahnya diperbaiki juga,” jelas Nunung.

Kepala SRMA Lombok Timur, Ahmad Apandi, mengatakan fasilitas sekolah sudah 90 persen rampung. Sekolah ini bisa menampung 125 siswa dari seluruh kecamatan di Lombok Timur.

“Ada 125 orang siswa dibagi dalam enam rombongan belajar. Terkait sarana masih ada beberapa yang perlu perbaikan, tapi kalau untuk proses pembelajaran tidak mengganggu,” ujar Apandi.

Selain ruang kelas dan asrama siswa, SRMA Lombok Timur juga sudah menyediakan fasilitas penunjang pembelajaran mulai dari perpustakaan, laboratorium fisika, laboratorium kimia, dan laboratorium komputer.

Selain itu, untuk mengasah kemampuan nonakademik siswa, SRMA Lombok Timur juga telah menyiapkan beragak ekstrakurikuler. Mulai dari olahraga, pramuka, serta pengembangan bakat dan minat sesuai potensi dari siswa yang ada di SRMA.

“Kalau ada yang penghafal Al-Qur’an misalnya, akan kami datangkan khusus untuk pembina tahfidz. Begitu juga dengan keahlian lainya untuk pengembangan vokasi kami kerja sama dengan Sekolah Kejuruan untuk mengadakan pelatihan,” beber Apandi.

Apandi menambahkan kurikulum pembelajaran antara sekolah SMA dengan SRMA tidak jauh berbeda atau sama. Hanya saja yang membedakanya, siswa di SRMA tinggal di asrama dan mengutamakan pendidikan pengembangan karakter.

Dengan diresmikan SRMA 38 Lombok Timur, maka NTB memiliki dua SRMA yang sudah aktif, yakni di Sentra Paramita, Lombok Barat, dan di Lombok Timur yang memanfaatkan gedung bekas Akademi Keperawatan di Kecamatan Sakra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *