Kabar duka menyelimuti DPRD Lombok Tengah. Wakil Ketua Lalu Ahmad Rumiawan meninggal dunia seusai mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Mataram-Kopang, Kamis (15/5/2025) dini hari. Politikus Partai Golkar itu dikenal sebagai sosok yang tegas dan humoris.
Ketua DPD II Partai Golkar Lombok Tengah, Humaidi, mengungkap kesan mendalam terhadap almarhum. Menurutnya, Rumiawan adalah kader terbaik yang loyal dan dicintai banyak pihak, baik di internal partai maupun masyarakat.
“Dia salah satu kader saya yang sangat baik, bahkan terbaik. Saya sangat merasa kehilangan dengan meninggalnya adik saya ini. Dia sudah memberikan kontribusi sangat besar terhadap partai sebagai pengurus dan kader,” kata Humaidi kepada infoBali.
Humaidi mengatakan, mendiang Rumiawan adalah kader yang disegani dan telah mengabdikan diri selama tiga periode di DPRD Lombok Tengah. Pada periode ketiga, Rumiawan berhasil meraih suara hingga 8.808 suara dari daerah pemilihannya.
“Bukan hanya kinerja sebagai anggota DPRD. Tetapi beliau itu sangat mengayomi masyarakat di dapilnya. Saya juga sering memberikan apresiasi karena telah memberikan pembinaan sangat baik di dapilnya, patut jadi contoh terhadap kader-kader yang lain,” ujar Humaidi.
Sebagai politikus senior, Humaidi menilai Rumiawan sebagai sosok yang pantas melanjutkan estafet kepemimpinan Partai Golkar di masa mendatang.
“Beliau itu orangnya tegas dan humoris. Saya senang dengan karakter kepribadian beliau, dia juga termasuk orang yang sangat layak mengisi estafet kepemimpinan ke depan. Karena saya sama beliau itu sudah kader sangat lama ya. Makanya saya sangat berharap, beliau yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan ini,” bebernya.
Humaidi mengaku, kepercayaan terhadap Rumiawan sangat tinggi, sampai-sampai ia jarang ikut campur dalam dinamika fraksi Golkar di DPRD.
“Saya sebagai ketua merasa nyaman bahwa di fraksi dia termasuk mampu mengayomi dan membina anggota sehingga apapun dinamika di DPRD saya tidak ikut campur. Karena saya percaya sama beliau,” ujarnya.
Humaidi menyebut komunikasi terakhir dengan almarhum terjadi sekitar sepekan sebelum insiden. Mereka membahas persiapan menjelang Musda DPD I Partai Golkar NTB.
“Saya berkomunikasi sekitar seminggu atau dua minggu ini. Cuma kalau via telepon sering sih berkomunikasi bagaimana situasi di fraksi. Cuma kemarin saya banyak berkomunikasi dengan beliau terkait persiapan menjelang Musda DPD I Provinsi bagaimana kaitannya dengan arah dukungan. Makanya saya sangat terpukul sekali,” jelasnya.
Ia juga mengaku terkejut mendengar kabar meninggalnya Rumiawan. Informasi yang diterimanya menyebutkan, almarhum sempat membeli hadiah ulang tahun untuk anaknya sebelum kecelakaan terjadi.
“Kalau ini saya tidak tahu ya (kegiatan), karena saya berpikir mungkin ada kegiatan apa di Mataram, apakah ada rapat atau acara keluarga karena setelahnya sempat saya dengar anaknya mau ulang tahun dan apa yang dibelikan. Saya dapat info juga di dalam mobil itu apa mungkin yang dia belikan anaknya saya ndak tahu. Itu aja lah,” kata Humaidi.
Kasat Lantas Polres Lombok Tengah, AKP Muhammad Puteh Renaldi, menjelaskan kecelakaan terjadi sekitar pukul 02.30 Wita di Dusun Batu Lajang, Desa Peresak, Kecamatan Batukliang.
“Kami menduga jam itu jam rawan ngantuk sehingga kami menduga kecelakaan karena human error,” kata Puteh kepada infoBali.
Saat itu, korban mengemudi sendirian dari arah barat menuju timur. Namun kendaraan yang dikemudikan tiba-tiba keluar jalur dan menabrak pohon.
“Insiden ini adalah kecelakaan tunggal. Berdasarkan hasil olah TKP, korban dari arah barat menuju timur kemudian menabrak pohon,” ujarnya.
Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Kopang untuk mendapatkan pertolongan medis, namun nyawanya tak tertolong.
“Kalau hal tersebut (luka-luka yang dialami korban), mungkin nanti akan disampaikan oleh teman-teman penyidik yang berkoordinasi dengan pihak puskesmas,” imbuh Puteh.
Polisi memastikan bahwa Rumiawan mengemudi seorang diri saat kecelakaan terjadi.
“Hasil olah TKP, beliau berkendara di kendaraan itu sendiri,” tegasnya.