Sopir Truk Ditemukan Tewas di Lombok Barat, Sempat Buang Sampah Bareng Istri

Posted on

Warga digegerkan penemuan mayat pria di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Kebon Kongok, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pria berinisial SU yang berprofesi sebagai sopir truk itu sempat membuang sampah di lokasi kejadian bersama istrinya.

“Kami menerima laporan mengenai penemuan jenazah di TPST Kebon Kongok sore kemarin. Setelah kami lakukan identifikasi, korban diketahui berinisial SU,” ungkap Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, Selasa (3/6/2025).

Damana menuturkan jasad SU ditemukan warga sekitar pukul 15.30 Wita pada Senin (2/6/2025). Menurutnya, SU bersama istrinya semula mengangkut sampah menggunakan truk dari BTN Bajur, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat, menuju TPST Kebon Kongok.

Tiba di TPST Kebon Kongok, SU menurunkan istrinya di dekat gudang dan memintanya untuk menunggu. Sementara itu, SU membuang sampah ke lokasi yang lebih tinggi di area TPST tersebut seorang diri.

Setelah beberapa waktu menunggu, istri SU mulai curiga karena suaminya tak kunjung kembali. Lantaran khawatir, sang istri pun bermaksud menyusul SU ke lokasi pembuangan sampah.

Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang pemulung laki-laki berusia 58 tahun yang memberitahukan bahwa SU sedang beristirahat di teras rumah panggung yang berada di TPST tersebut. Ia bersama pemulung itu lantas mendatangi rumah panggung itu.

Mereka kemudian membangunkan SU, tetapi sopir truk itu tak juga merespons. Mereka baru mengetahui SU telah meninggal dunia setelah memeriksa nadinya. Sontak, sang istri syok dan tak kuasa menahan tangis.

“Kami telah mendatangi TKP (tempat kejadian perkara), memasang police line, dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi,” imbuh Damana.

Kepada polisi, istri SU mengungkapkan suaminya sempat mengeluh sakit pada bagian pundak selama perjalanan mengangkut sampah. Berdasarkan keterangan tersebut, polisi menduga SU meninggal karena faktor kesehatan.

Damana menambahkan istri SU sudah mengikhlaskan kepergian suaminya dan menganggap peristiwa itu sebagai musibah. Menurutnya, keluarga juga menolak melakukan autopsi terhadap jenazah SU guna mengetahui penyebab pasti kematian yang bersangkutan.

Sebelumnya, tim medis dari Puskesmas Bagu sudah melakukan pemeriksaan luar (visum et repertum) terhadap jenazah SU. Hasil pemeriksaan medis juga menunjukkan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *